EKBIS.CO, KATHMANDU -- Industri Pariwisata Nepal diperkirakan mengalami kerugian 34 miliar rupee nepal atau 282 juta dolar AS akibat pandemi Covid-19 sampai awal Juli ini. Selama Covid-19 melanda, pemerintah Nepal memutuskan melakukan pembatasan wilayah sejak Maret demi mencegah penularan.
"Kerugian diperkirakan mencapai 332 juta dolar AS jika dihitung sampai akhir masa pembatasan wilayah pada 21 Juli," tulis laporan Kementerian Kebudayaan, Pariwisata dan Penerbangan Sipil Nepal dilansir dari Xinhua News Agency pada Senin (6/7).
Nepal sudah membentuk satuan tugas demi mendongkrak lagi sektor pariwisata yang terdiri dari Dewan Pariwisata, Lembaga Promosi Pariwisata dan Otoritas Penerbangan Sipil. Namun kerugian sekitar 83 juta dolar AS per bulan sulit dihindari selama pembatasan wilayah.
Mayoritas kerugian menghantam keras bisnis penopang pariwisata seperti perhotelan, biro perjalanan dan penerbangan. Sebab selama pembatasan wilayah, otomatis tak ada turis yang diizinkan mendarat di Nepal.
Pemerintah Nepal sempat memberi relaksasi pembatasan wilayah pada 10 Juni. Namun, kebijakan itu hanya menghidupkan lagi aktivitas ekonomi bagi warga lokal. Sedangkan sektor pariwisata tetap belum dibuka.
Kabar buruk bagi pariwisata Nepal ini diperkirakan masih bertahan hingga akhir masa pembatasan wilayah. Kabinet Nepal sepakat larangan penerbangan domestik dan internasional bertahan hingga 21 Juli.
Sebelumnya, gabungan pelaku usaha pariwisata Nepal sempat memprotes kebijakan pemerintah yang belum membuka sektor pariwisata. Namun protes itu belum membuahkan hasil.