EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian semakin gencar memacu sektor Industri Kecil Menengah (IKM) bertransformasi digital. Salah satunya mendorong IKM logam mengimplementasikan industri 4.0.
“Salah satu bukti nyata kami mendorong sektor IKM melakukan implementasi industri 4.0 yakni dengan pendampingan pilot project kepada PT Sinar Mulia Teknalum selaku IKM logam,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih di Jakarta, pada Rabu (8/7).
Ia menjelaskan, pemanfaatan industri 4.0 di PT Sinar Mulia Teknalum diterapkan melalui penggunaan sistem Enterprise Resource Planning (ERP). “Implementasi sistem ini akan memudahkan dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya perusahaan serta mengintegrasikan semua divisi di dalam perusahaan,” tuturnya.
Sistem ERP juga memungkinkan perusahaan melakukan perencanaan produksi dengan lebih mudah, mendapatkan informasi efisiensi proses produksi, mengevaluasi kapasitas mesin, dan efektivitas tenaga kerja di lapangan. Maka berguna bagi IKM supaya dapat melakukan evaluasi dan pengembangan terhadap berbagai proses yang belum efisien dan melihat ketercapaian visi serta misi perusahaan sebagai bentuk pemenuhan standar ISO 9001:2015.
Aplikasi ERP bisa pula menjadi salah satu solusi bagi pelaku usaha karena keuntungan yang didapat. Di antaranya memberikan informasi dengan waktu respon cepat, meningkatkan interaksi antar bagian dalam suatu organisasi, dan meningkatkan pengelolaan siklus pemesanan barang.
“Jadi ERP ini sebuah sistem software yang dibutuhkan oleh setiap pengusaha, termasuk sektor IKM. Tujuannya agar bisa lebih mengembangkan bisnis dan usahanya secara profesional dan tepat guna, yang dapat mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses bisnis,” jelas dia.
Gati menyampaikan, pendampingan proyek percontohan implementasi industri 4.0 di PT Sinar Mulia Teknalum, juga berkolaborasi dengan startup dari PT Arkana Solusi Digital sebagai salah satu pemenang Startup4Industry. Perusahaan itu telah mengintegrasikan sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 pada modul ERP berbasis Oodo.
“Pada kondisi awal sebelum pendampingan pilot project ini, PT Sinar Mulia Teknalum masih melakukan proses bisnis manual. Mulai dari proses pembelian bahan baku, penyimpanan inventaris, proses produksi, hingga proses penjualan dan pencatatan laporan keuangan,” jelasnya.
Proses manajemen perusahaan yang masih dilakukan secara manual tersebut, bukan saja membuat manajemen kehilangan kontrol perusahaan secara real time dan berkesinambungan. Tapi juga proses manajemen secara manual ini juga menghadirkan permasalahan-permasalahan operasional yang cukup menyulitkan perusahaan.
“Namun setelah dilakukan pendampingan, kini PT Sinar Mulia Teknalum telah mampu menjalankan perusahaannya dengan menggunakan sistem manajemen secara digital. Sehingga permasalahan-permasalahan yang timbul sebelumnya, dapat diselesaikan oleh perusahaan,” kata dia.
“Mereka kini juga lebih mudah melakukan evaluasi dan pengembangan terhadap proses-proses yang belum efisien dan melihat ketercapaian visi dan misi perusahaan, sebagai bentuk pemenuhan standar ISO 9001:2015,” tandasnya.
PT Sinar Mulia Teknalum pun telah secara disiplin mulai menggunakan sistem ERP untuk mengontrol dan mengatur seluruh aspek manajemen perusahaannya secara lebih real-time dan berkelanjutan.
Gati menegaskan, implementasi industri 4.0 melalui transformasi digital bukan suatu hal yang tidak mungkin dilakukan pada sektor IKM. Hanya saja hal tersebut perlu upaya bersama dari pemerintah, penyedia teknologi, serta komitmen dari IKM itu sendiri.
"Inovasi teknologi digital yang dihasilkan merupakan tools yang dapat menjawab kebutuhan industri. Ketika semua mesin terhubung melalui sistem internet. Situasi ini membawa dampak perubahan yang cukup besar di masyarakat," ujar Gati.