EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona negatif pada perdagangan Kamis (9/7). Indeks saham melemah 0,46 persen atau turun 23,38 poin ke level 5.052,79. Sementara itu, LQ45 terkoreksi lebih dalam yaitu sebesar 0,89 persen.
Pergerakan IHSG ini tidak sejalan dengan mayoritas indeks saham Asia yang ditutup pada zona hijau. Indeks Nikkei menguat 0,40 persen, Hangseng naik 0,31 persen dan CSI300 meningkat 1,40 persen.
Pelemahan IHSG ini didorong oleh sektor infrastruktur yang turun 0,85 persen serta sektor finansial yang terkoreksi 0,69 persen. Di sisi lain, melemahnya IHSG lantaran investor buru-buru melakukan ambil untung setelah pasar saham menguat beberapa hari terakhir.
"IHSG ditutup melemah didorong oleh aksi profit taking setelah naik signifikan pada hari perdagangan sebelumnya," kata analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christopher, Kamis (9/7).
Secara regional, analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan indeks saham Asia mengalami penguatan karena investor tetap percaya pada kebijakan pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi. Selama sepekan, ekuitas Cina telah reli lebih dari sembilanv persen mengungguli Shanghai Composite.
"Penguatan minggu ini dibantu oleh sinyal dukungan resmi dan permintaan yang kuat dari pedagang ritel," kata Lanjar.
Sementara itu, bursa Eropa membuka perdagangan dengan bervariasi dengan penguatan indeks Eurostoxx sebesar 0,60 persen dan DAX naik 1,13 persen. Sedangkan FTSSE turun 0,20 persen Saham-saham perusahaan teknologi memimpin penguatan di Eropa.
Investor terus berkonsentrasi pada pembukaan kembali ekonomi yang berkelanjutan bahkan ketika jumlah infeksi di Amerika Serikat mencapai 3 juta, lebih dari seperempat dari total kasus global.