EKBIS.CO, TANAH DATAR -- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Paryitno dan Kapolda Sumbar kunjungi lokasi Nagari Minangkabau, Kecamatan Sungayang, Sabtu (11/7). Hal ini sebagai respon arahan Bapak Presiden Joko Widodo mewujudkan ketahanan pangan.
Gubernur Sumbar beserta rombongan melaksanakan kegiatan Panen Raya Padi bersama kelompok tani Sawah Padang nagari Minangkabau serta didampingi Forkopimda Tanah Datar.
“Saya Gubernur Sumatera Barat mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI-Polri yang juga ikut mendukung kesedian pangan, karena sebelumnya kami memanen bawang dan yang punya lahan merupakan anggota polri. Jadi kami sangat mengapresiasi pengabdian TNI-Polri dalam mendukung kesediaan pangan," ucap Irwan.
Di Tanah Datar sebagian besar masyarakatnya adalah pekerja petani. Menurut Irwan, menjadi hal yang wajar jika tanah datar selalu mempunyai cadangan beras yang berlebih.
"Saat ini memang Bapak Presiden selalu mengaungkan ketahanan pangan selama pandemi covid-19. Pandemi ini memang berdampak kepada ekonomi masyarakat yang Maret hingga Mei kemaren sangat berpengaruh," ujarnya.
Irwan menegaskan pertanian menjadi salah satu prioritas dalam membangun Provinsi Sumbar. Apalagi Sumbar setiap tahunnya selalu memiliki cadangan beras berlebih untuk kebutuhkan warga sumbar.
Namun walaupun dalam mendukung ketahanan pangan, Irwan menuturkan dirinya bersama Kapolda menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan wajib memakai masker dan jaga jarak. Selain itu kurangi transmisi lokal dan import dari luar, agar tidak adanya penyebaran covid-19.
“Kami dari pemerintahan selalu mendukung Polri dan TNI untuk terus menegakkan disiplin kepada masyarakat dalam mengedepankan protokol kesehatan," terangnya.
Di tempat yang sama Yuzinosfris, penyuluh setempat mengatakan panen di kecamatan Sungayang tepatnya di kelompok tani Sawah Padang potensinya seluas 60 ha dengan varietas lokal bujang marantau.
"Kalau yang hari ini baru sekitar 5 hektar dengan provitas 5,7 ton perhektar, sisanya dalam waktu dekat," sebutnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala Dinas Pertanian Sumatera Barat, Syafrizal. Ia optimis untuk kejar tanam sampai bulan September. Sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo bahwa harus kejar tanam bulan April September ini.
"Apalagi ada info FAO tentang musim kemarau panjang, itu yang kami himbau ke kabupaten untuk segera tanam," tuturnya.
Syafrizal menyebutkan luas tanam padi Sumbar bulan Juni 2020 seluas 51.474 ha dan target bulan Juli ini seluas 58.756 hektar. "Sampai dengan tanggal 10 kemarin sudah lebih 30 persen target tertanam. Selebihnya kami kejar di bulan ini," jelasnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengaku optimis jika di tahun 2020 walaupun tengah dilanda pandemi corona dapat meningkatkan produksi pangan khususnya beras. Oleh karenanya, wabah dunia tersebut menjadi tantangan untuk menunjukkan hadirnya negara bagi rakyat.
“Kementan melakukan empat upaya strategis dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Pertama, percepatan tanam di musim tanam II, kejar tanam bulan ini supaya target roduksi bisa kita capai,” katanya.
Kedua, lanjut Suwandi, pengembangan lahan rawa yang masih memiliki potensi laahan sangat luas. Ketiga, diversifikasi pangan lokal dengan memanfaatkan pangan alternatif dikembangkan di pekarangan. Dan keempat, penguatan cadangan pangan pemerintah dan pengembangan lumbung pangan masyarakat yang akan dikerjasamakan dengan Kostraling.
“Dalam upaya percepatan tanam, kami mengharapkan kepada para penyuluh melaporkan perkembangan mingguan luas tanam atau panen padi dan jagung di wilayah kerjanya secara berjenjang di Kostratani dan disampaikan secara online sekaligus ke Kabupaten, Provinsi dan Pusat agar kinerja kita terlapor dengan baik,” ungkapnya.