EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) menggelar temu bisnis (business matching) secara virtual. Kegiatan itu merupakan salah satu upaya menggenjot ekspor nasional di tengah pandemi Covid-19.
Business matching tersebut berhasil mempertemukan 12 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) sektor makanan dan minuman (mamin) berorientasi ekspor dengan buyer Amerika Serikat (AS) yaitu Jans Enterprise Corp, Takari International, Belift Coffee, dan Beaneka Coffee. "Temu bisnis virtual ini diharapkan mendorong kinerja ekspor industri mamin Indonesia," ujar Kepala ITPC LA Bayu Nugroho melalui keterangan resmi pada Kamis, (16/7).
Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang menimpa dunia dan adanya pembatasan-pembatasan dalam bertatap muka atau berkumpul secara langsung, kata dia, pemerintah Indonesia dituntut kreatif. Sekaligus mencari langkah alternatif agar tetap eksis di kancah internasional, khususnya di AS.
Menurutnya, penyelenggaraan kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata dukungan Kemendag kepada UKM Indonesia dalam memasuki pasar AS. "Para UKM binaan Kemendag diharapkan dapat mempersiapkan seluruh materi dengan baik, agar dapat mempromosikan produknya secara optimal dan mendapatkan kesan terbaik dari buyer, meskipun hanya dilakukan secara virtual," tutur dia
Ia mengatakan, para importir AS juga merespon positif pelaksanaan business matching virtual ini. Bahkan beberapa importir telah menyatakan ketertarikannya atas beberapa produk yang ditampilkan oleh para pelaku UKM Indonesia.
"Selanjutnya, ITPC LA akan memfasilitasi komunikasi lebih lanjut antara para pelaku UKM Indonesia dengan para importir sehingga dapat terwujud transaksi ekspor," kata Bayu.
Rangkaian business matching virtual kerja sama antara ITPC LA dan BBPEI ini akan dilanjutkan ks sektor furnitur pada 17 Juli 2020, serta sektor fesyen dan pakaian pada 21 Juli 2020.
Kemudian pada 15 Juli 2020, ITPC LA juga bekerja sama dengan KJRI San Francisco, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Pemerintah Daerah Jawa Timur untuk sektor mamin, furnitur, dan fesyen. Sebelumnya, business matching virtual juga dilakukan Atase Perdagangan Manila untuk sektor produk kebersihan di Filipina pada 11 Juni 2020.
Berdasarkan data BPS yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-AS pada periode Januari sampai Mei 2020 tercatat sebesar 10,7 miliar dolar AS. Dengan surplus bagi Indonesia sebesar 3,70 miliar dolar AS.
Sedangkan pada 2019, total perdagangan kedua negara mencapa 27,11 miliar dolar AS. Sementara surplus bagi Indonesia sebesar 8,58 miliar dolar AS.
Khusus ekspor mamin Indonesia ke AS, pada periode Januari sampai April 2020 mencapai 293,63 juta dolar AS. Nilai ini tumbuh 29,69 persen dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya.
Sedangkan ekspor mamin Indonesia ke AS pada 2019 tercatat sebesar 730,4 juta dolar AS. Tren ekspor mamin Indonesia ke AS selama lima tahun terakhir atau 2015 sampai 2019 tercatat positif sebesar 7,15 persen. Produk ekspor mamin terbesar Indonesia ke AS yaitu makanan laut, buah-buahan, makanan ringan, dan gula.