Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Miliarder Facebook, Mark Zuckerberg merasakan nikmatnya kekayaan berkat mendirikan Facebook saat masih tinggal di asrama Harvard University.

Namun ternyata, sebelum ia mendaftar kuliah, ayah Zuckerberg, Edward Zuckerberg sempat menawarkan anaknya sebuah pilihan lain yaitu mengelola waralaba McDonald's.

"Ayah saya, lucunya, tepat sebelum kami pergi ke kampus, ia menawarkan kami pilihan untuk tetap kuliah atau berinvestasi di sebuah waralaba dan menjalankannya," ungkap saudara perempuan Mark Zuckerberg, Randi Zuckerberg, seperti dilansir dari CNBC International di Jakarta, jum'at (17/7/2020).

Baca Juga: Mark Zuckerberg: Penanganan Corona Trump Sangat Mengecewakan

Mark Zuckerberg jelas memilih Harvard. Dan orangtua Mark Zuckerberg bisa memaklumi pilihan anaknya saat itu.

"Orangtua saya seperti baiklah, kalian mungkin seharusnya memilih waralaba McDonald's jika ingin sebuah bisnis, tapi tak apa kalau itu (Facebook) bisa jadi pilihan yang baik," kenang Randi.

Mark Zuckerberg memulai kuliah pada tahun 2002. Dua tahun berselang, pada 2004 Mark pun membuat website yang menjadi cikal bakal Facebook, yakni Facemash. Tak ada yang menyangka bahwa waktunya di Harvard mengantarkan dirinya menjadi seorang miliarder besar.

Meski demikian, berdasarkan laporan dari CNBC and Franchise Business Review pada 2016, Mark Zuckerberg bisa tetap hidup nyaman meski memilih untuk mengelola McDonald's.

Hal ini karena rata-rata keuntungan waralaba makanan dan minuman berada di angka USD90.388 (Rp1,3 miliar) per tahun. Jadi tak aneh jika para pemilik McDonald's bisa meraup untung hingga enam digit.

Tetap saja kekayaan Mark Zuckerberg saat ini lebih bernilai. Menurut Bloomberg Billionaires Index, total kekayaan Zuck mencapai USD66,6 miliar (Rp984 triliun). Artinya, dia mencetak uang rata-rata USD4,7 miliar (Rp69,5 triliun) per tahun sejak dia keluar dari Harvard pada 2004. Mark Zuckerberg juga masuk daftar miliarder atau orang terkaya sejagat.