EKBIS.CO, CILACAP--Pertamina Refinery Unit IV Cilacap menyalurkan bantuan benih udahng windu dan bandeng pada petani tambak di Dusun Bondan Desa Ujungalang Kecamatan Kampung Laut Cilacap, Sabtu (26/7). Bantuan ditandai dengan kegiatan tabung benih di areal tambak dusun setempat, Sabtu (25/7).
General Manager (GM) Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Joko Pranoto, bantuan benih yang diserahkan meliputi benih udang windu sebanyak 60.000 ekor dan benih bandeng sebanyak 20.000 ekor. ''Pola budidaya tambak di dusun ini, merupakan pola budidaya yang menggunakan teknologi polikultur biofilter,'' jelasnya.
Menurutnya, pola budidaya polikultur merupakan pola budidaya ikan yang dilakukan bersamaan dengan budidaya berbagai jenis tanaman pertanian pada lahan yang sama. ''Pola budidaya ini meniru keanekaragaman ekosistem alami dan menghindari pertanaman tunggal atau monokultur,'' katanya.
Dalam pola budidaya ini, siklus kehidupan satwa di tambak dipadukan dengan tanaman mangrove yang berperan sebagai pakan alami udang dan bandeng. ''Di tambak petani ini, juga ada kerang Totok yang berfungsi guna menyerap residu dari proses yang ada di tambak,'' katanya.
Joko menyebutkan, program bantuan benih dan poengembangan budiaya petani tambak di Dusun Bondan, merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan Pertamina RU IV Cilacap. Bahkan penyaluran bantuan benih udang dan bandeng di Dusun Bondan, merupakan kelanjutan program CSR telah dijalankan Pertamina RU IV di lokasi tersebut.
Sebelumnya, Pertamina RU IV juga telah melaksanakan program E-mas Bayu dan E-mbak Mina di dusun ini. Program E-Mas Bayu merupakan program Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin, sedangkan program E-Mbak Mina merupakan program Energi Mandiri Tambak Ikan yang lewat program keduanya Pertamina membangun Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) berkapasitas 12.000 Watt Peak (WP). "Program Tambak Polikultur Biofilter ini, merupakan inovasi dari pemanfaatan PLTH yang ada di Dusun Bondan. Dengan mengalirkan listrik untuk aerator tambak, maka kadar oksigen air tambak bisa dipertahankan," katanya.
Dia berharap, melalui program CSR yang dilaksanakan secara berkelanjutan di Dusun Bondan, maka masalah kemiskinan yang dialami warga dusun tersebut bisa terentaskan. "Secara umum, Dusun Bondan memang tergolong wilayah yang masyarakatnya masih kurang mampu. Ada 78 kepala keluarga dengan 312 jiwa di dusun ini yang bekerja sebagai nelayan dan petambak," katanya.