EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pariwisata merupakan salah satu bidang yang sangat diperhatikan pemerintah. Hal ini dikarenakan penerimaan negara melalui pariwisata sangat tinggi juga dapat menciptakan lapangan kerja.
Dalam kegiatan Deklarasi Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru, Kamis (30/7), Luhut menyatakan, wisata dan Bali merupakan dua hal tak terpisahkan. Ia menyebut, BPS mencatat 60 persen wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia berwisata ke Bali. Pariwisata Bali juga menyumbang 28,9 persen devisa pariwisata nasional, yakni sebesar Rp 75 triliun.
"Presiden berkali-kali mengingatkan kami para pembantunya, kami harus tangani pariwisata ini dengan benar. Nah untuk itu ada dua kunci yang menurut saya harus kita perhatikan, yaitu penanganan Covid-19 dan penanganan ekonomi," kata Luhut melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (31/7).
Adapun penanganan pariwisata, menurut Luhut, harus dijalankan seiring penanganan Covid-19 yang benar. Sehingga tentu akan memberikan stimulus yang baik pula bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Ia mengatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memang menjadi tantangan besar bagi sektor pariwisata, tak terkecuali Bali.
BPS menyebutkan kunjungan wisatawan mancanegara pada Mei 2020 turun hinga 86,9 persen year on year. Bank Indonesia juga mencatat ealisasi devisa pariwisata pada Mei 2020 mengalami kontraksi hingga -97,3 persen (year on year).
Luhut menilai sudah waktunya ekonomi mulai dipulihkan. Pembukaan kembali aktivitas wisata Bali juga dilakukan penuh pertimbangan.