Rabu 12 Aug 2020 10:09 WIB

BTN Kantongi Kelebihan Permintaan Obligasi Rp 2,78 Triliun

Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020 BTN ditawarkan dalam tiga seri.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed. Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020 sebanyak 1,8 kali pada periode penawaran awal atau bookbuilding. Adapun penawaran awal obligasi ini telah berlangsung pada 10-23 Juli 2020. 

Direktur Finance, Planning, and Treasury BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan kelebihan permintaan tersebut menjadi sinyal positif bagi perseroan di tengah pandemi Covid-19. 

Baca Juga

“BTN mencatat penawaran yang masuk mencapai Rp 2,78 triliun untuk obligasi berkelanjutan dengan nilai pokok sebesar Rp 1,5 triliun,” ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (12/8).

Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020 ditawarkan dalam tiga seri. Nixon merinci obligasi Seri A bertenor 370 hari dengan kupon 6,75 persen sebesar Rp 577 miliar, Seri B bertenor tiga tahun dengan kupon 7,80 persen sebesar Rp 727 miliar dan Seri C bertenor 5 tahun dengan kupon 8,40 persen sebesar Rp 196 miliar. 

“Di tengah pandemi ini, oversubscribed menjadi sinyal positif bagi perseroan karena membuktikan kepercayaan investor masih tinggi terhadap kinerja bisnis kami,” ucapnya.

Penawaran umum obligasi tersebut direncanakan akan berlangsung pada 13 Agustus 2020. Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020 juga akan tercatat di Bursa Efek Indonesia dan diperdagangkan di pasar sekunder pada 24 Agustus 2020. 

Nantinya, menurut Nixon, dana segar yang terkumpul dari penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk memperkuat ekspansi bisnis pembiayaan perumahan. 

“Tentunya hal ini juga sejalan dengan upaya kami mendukung Program Satu Juta Rumah milik pemerintah yang bertujuan menyediakan rumah murah dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Menurut Nixon perseroan menunjuk empat perusahaan penjamin emisi, yaitu Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Indopremier Sekuritas dan CIMB Niaga Sekuritas. Obligasi ini memperoleh peringkat AA+ (double A plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement