EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak campuran pada pagi ini. Indeks saham sempat dibuka di zona merah di awal perdagangan sebelum berbalik arah ke zona hijau dan menguat 0,80 persen ke level 5.280,60.
Kepala riset Samuel Sekuritas Sekuritas Indonesia, Suria Dharma, mengatakan pergerakan IHSG akan mendapat pengaruh dari data-data ekonomi dalam negeri yang akan dirilis pada hari ini. Salah satu yang dinanti pelaku pasar yaitu data inflasi.
Konsensus memprediksi, inflasi Indonesia pada Agustus 2020 akan berada di level 0,01 persen secara bulanan dan level 1,4 persen secara tahunan. Bila data inflasi menunjukkan angka negatif, maka Indonesia kembali deflasi dua bulan berturut-turut.
Ini akan menjadi sentimen negatif bagi pasar sepanjang hari ini. "Kami proyeksi IHSG pada perdagangan hari ini akan melemah," kata Suria dalam risetnya, Selasa (1/9).
Selain itu, Hari ini juga akan ada dirilis data diantaranya Markit manufacturing Indonesia PMI bulan Agustus yang telah kembali ke level 50,8 dari sebelumnya di level 46,9. Kemudian disusul rilis data Caixin manufacturing PM China bulan Agustus yang sebelumnya berada di level 52,8. Beda tipis dengan perkiraan konsensus di level 52,6.
Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS) ditutup variatif pada perdagangan semalam. Dow Jones turun 0,79 persen, S&P 500 melemah 0,23 persen dan Nasdaq menguat 0,68 persen. Kinerja bulan Agustus tahun ini menjadi yang terbaik bagi S&P 500 sejak 1986 dan bagi Dow Jones sejak 1984 serta Nasdaq kembali mencetak level tertinggi.
Dari Asia, perdagangan kemarin juga ditutup variatif dengan Nikkei menguat 1,12 persen, Hang Seng melemah 0,96 persen, Kospi turun 1,17 persen dan Shanghai turun 0,24 persen. Sementara IHSG ditutup turun 2,02 persen ke level 5.238.
Pagi ini Indeks Nikkei dibuka dan diperdagangankan di zona negatif dengan melemah 0,26 persen. Namun Indeks Kospi dibuka di zona positif atau menguat 1,05 persen.