Selasa 01 Sep 2020 22:42 WIB

Menteri ESDM Minta Proyek Smelter Freeport Dipercepat

Proyek smelter Freeport direncanakan selesai pada 2023 mendatang.

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Arifin Tasrif meminta proyek strategis pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) PT Freeport di Gresik, Jawa Timur, dipercepat penyelesaiannya agar segera memberi manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Arifin Tasrif meminta proyek strategis pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) PT Freeport di Gresik, Jawa Timur, dipercepat penyelesaiannya agar segera memberi manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta proyek strategis pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) PT Freeport di Gresik, Jawa Timur, dipercepat penyelesaiannya agar segera memberi manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.

"Saya berharap proyek smelter PT Freeport ini bisa segera selesai, kita akan terus mendorong ini karena jika ini selesai, kita tinggal mendorong industri hilirnya supaya bisa berkembang," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam informasi tertulis di Jakarta, Selasa (1/9).

Pembangunan smelter PT Freeport ini dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2023 mendatang. Investasi dari proyek ini senilai 3 miliar dolar AS.

Usai mengunjungi lokasi proyek smelter Freeport Indonesia, Menteri ESDM selanjutnya mengunjungi lokasi Proyek Kilang Tuban, satu dari tujuh proyek kilang yang ditugaskan pemerintah untuk dibangun PT Pertamina (Persero).

Menteri ESDM juga menginginkan Proyek Kilang Tuban dapat dipercepat penyelesaiannya, karena sangat dinanti-nanti oleh pemerintah.

"Pemerintah juga terus mendorong percepatan Proyek Kilang Tuban. Saya berharap Proyek Kilang Tuban juga dapat berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan diharapkan, selesai pada tahun 2026, bahkan diharapkan dapat dilakukan percepatan," katanya.

Menteri ESDM juga mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan PT Pertamina dan Rosneft untuk mempercepat pembangunan kilang ini sesuai dengan waktu dan target yang sudah ditentukan.

Saat ini, Proyek Kilang Tuban berada pada tahap studi Engineering/General Engineerging Design (GED) dengan progres overall Basic Engineering Design (BED) mencapai 51,56 persen.

Proyek Kilang Tuban merupakan proyek yang sangat strategis karena pembangunan kilang minyak akan terintegrasi dengan petrokimia, dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300 ribu barel minyak per hari dan produksi petrokimia mencapai 3.600 kilo ton per annum (ktpa).

Adapun nilai investasinya mencapai 16 miliar dolar AS. Selain itu, Kilang Tuban juga akan memproduksi BBM dengan kualitas Euro V yaitu gasoline sebesar 80 ribu barel per hari dan diesel sebesar 98 ribu barel per hari.

"Saya yakin proyek ini menciptakan multiplier effect yang sangat besar karena target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup tinggi, yaitu minimal 40 persen, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu orang," kata Menteri ESDM.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement