EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menegaskan, di pemerintah belum ada pembasahan mengenai penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Isu mengenai BBM akan naik mulai ramai diberitakan dan menjadi perbincangan di kalangan masyarakat dalam beberapa hari terakhir.
Hal itu karena situasi global dan domestik. Penyebabnya macam-macam, mulai harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, serta target lifting migas yang tidak tercapai. Arifin pun membantah harga BBM akan naik.
Baca: KSAU Kunjungi Dassault Aviation, Naik Kokpit Jet Rafale
"Belom (ada pembahasan). BBM belum diputuskan," kata Arifin dalam wawancara bersama awak media lainnya di kantor Dirjen Migas, Jakarta Pusat, umat (28/6/2024).
Pada Rabu (26/6/2024), Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan Pertamina, saat ini sedang melakukan tinjauan terkait kemungkinan menaikkan harga BBM. "Masih kami review," kata Irto saat dihubungi Republika.co.id.
Irto menyampaikan proses tinjauan penyesuaian harga BBM nonsubsidi mempertimbangkan sejumlah hal. Irto menyebut aspek tersebut meliputi tren harga publikasi Mean of Plats Singapore (MOPS) dan kurs rupiah.
Baca: PT PAL Indonesia Gelar High Level Meeting dengan Naval Group
"Kalau untuk ( BBM) nonsubsidi sesuai regulasi diserahkan ke masing-masing badan usaha. Itu yang kami masih review dengan mempertimbangkan MOPS dan kurs," kata Irto.
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai, pemerintah seharusnya tidak perlu menahan lebih lama lagi harga BBM nonsubsidi. Fahmy menyampaikan pemerintah sudah cukup lama menahan kenaikan harga BBM nonsubsidi yang seharusnya mengikuti mekanisme pasar.
"Serahkan saja keputusannya kepada Pertamina untuk menetapkan harga BBM nonsubsidi sesuai dengan harga keekonomian," ujar Fahmy saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Rabu.