Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Huawei kabarnya akan menanggapi tekanan terbaru Amerika Serikat (AS) lewat pembatasan teknologi terbaru. Perusahaan telekomunikasi itu tampaknya bakal mengumumkan kemajuan pengembangan sistem operasi pengganti Android milik Google.
Kepala Grup Bisnis Konsumen Huawei, Richard Yu akan menyampaikan informasi itu di konferensi pengembang tahunan di Dongguan; menandai tanggapan resmi perusahaan terhadap upaya pembatasan pemerintahan Trump.
"Kami akan memperkenalkan berbagai perkembangan inovasi, termasuk HMS Core 5.0 dan EMUI 11," ujar Juru Bicara Huawei, dilansir dari Reuters, Rabu (9/9/2020).
Baca Juga: Habis Huawei, Amerika Ancam 'Serang' Raksasa Chip Asal China
Baca Juga: Wow, Cristiano Ronaldo Raup Rp5 M Tiap Kali Unggah Foto di IG
Sesi 'pamer' itu juga akan mencakup kemajuan pengembangan sistem operasi Harmony yang kabarnya sudah bisa hadir di berbagai perangkat; termasuk jam tangan, laptop, dan ponsel.Â
Juru bicara itu menambahkan, "lalu, kami juga memberi kesempatan mendiskusikan perkembangannya dengan teknisi dan manajemen teknologi baru dan peluang pasar."
Asal tahu saja, segala riset dan pengembangan itu terjadi karena AS memperluas pembatasan teknologi pada Agustus; mencegah Huawei membeli komponen semikonduktor bila tak punya lisensi khusus.
"Pembatasan itu mengancam mahkota Huawei sebagai produsen ponsel pintar terbesar dunia; bisnis ponsel pintarnya akan hilang sepenuhnya bila tak dapat pasokan chipset," begitu kata para analis.
Apalagi, memburuknya hubungan AS-China dalam beberapa dekade telah membuat AS melobi pemerintah negara sekutu untuk menekan Huawei.