EKBIS.CO, JAKARTA -- Di Indonesia, produk air mineral dalam kemasan menduduki posisi teratas penjualan kategori minuman. Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh susu siap minum
"Dalam tiga tahun terakhir, segmen susu siap minum tumbuh sekitar 10 persen dan pada masa pandemi ini angkanya bahkan terus tumbuh hingga lima persen," ungkap Marketing Manager Milku, Preeti Chopra Bhatnagar, dalam konferensi pers virtual peluncuran susu Milku, Selasa (1/9).
Berdasarkan data tersebut, Milku melihat bahwa kebutuhan masyarakat akan produk bernutrisi ini semakin besar, terutama demi menerapkan pola makan dengan nutrisi seimbang. Meski memiliki potensi besar di kategori minuman, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia masih termasuk dalam kategori yang paling rendah di Asia Pasifik.
Masyarakat Indonesia hanya mengonsumsi sekitar 16,23 kg susu per kapita per tahun pada tahun 2019. Menurut standar FAO (Food and Agriculture Organization) AS, dibutuhkan lebih dari 30 kg susu per kapita per tahun agar Indonesia dapat masuk ke dalam kategori menengah terkait konsumsi susu.
"Dengan kata lain, masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang belum minum susu," ujarnya.
Padahal, untuk menerapkan pola makan dengan nutrisi seimbang, susu sangat penting. Hal Preeti mengatakan, hal ini justru dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan jika tidak diperhatikan.
"Susu merupakan sumber yang baik untuk mendapatkan nutrisi tersebut, sehingga kita dapat terhindar dari berbagai penyakit," ujar Preeti.
Menurut Preeti, tingkat konsumsi susu di Indonesia rendah karena kemampuan untuk membeli susu rendah dan seringkali anak tidak menyukai rasa susu tersebut. Mencermati hal tersebut, Milku melihat potensi besar dan masuk dalam kategori itu.
Milku pun memilih masuk melalui kategori susu siap minum 200 ml yang merupakan ukuran paling digemari. Dengan keunggulan yang ditawarkan oleh Milku, mereka percaya kebutuhan masyarakat tersebut akan dapat dipenuhi dengan lebih baik lagi.