EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan operasional tol laut ke Papua akan diintegrasikan dengan transportasi udara. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan konektivitas kargo yang juga menjadi fokus sektor transportasi udara.
“Itu kan ada konektivitas tol laut yang sampai ke Papua, kemudian akan disambung dengan pesawat udara lalu disampaikan sampai ke pedalaman Papua,” kata Novie dalam webinar Wujudkan Asa Majukan Indonesia, Kamis (17/9).
Novie mengatakan, saat ini di Papua terdapat sebanyak 109 bandara. Menurutnya, semua bandara tersebut beroperasi dan saling terkoneksi dengan pesawat berbadan besar dan kecil untuk mengangkut penumpang dan logistik.
Dia menegaskan, konektivitas antarmoda di Papua sangat penting untuk menjamin ketersediaan logistik. “Ada beberapa daerah di Papua sebagai contoh transportasi udara menjadi utama, jadi ini vital untuk Papua,” tutur Novie.
Untuk itu, dia memastikan transportasi udara dapat dimaksimalkan dalam mendukung operasional tol laut. Terlebih, menurutnya tonase di beberapa bandara yang ada di Papua dalam pengangkutan logistik cukup produktif.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus H Purnomo memastikan akan mendorong kerja sama dengan pihak terkait lainnya dalam memaksimalkan tol laut. Khususnya integrasi antarmoda dalam operasional tol laut ke Papua.
“Misalnya di papua bagaimana kapal laut sampai di sana lalu diangkut lagi muatannya melalui darat atau udara dan memasok ke daerah yang tidak terjangkau,” ungkap Agus.
Agus memastikan, Kemenhub masih akan terus mengupayakan untuk mengatasi kebutuhan bahan pokok di daerah terluar melalui tol laut. Dengan begitu, menurut Agus, logistik dapat terdistribusi dengan maksimal khususnya ke wilayah timur Indonesia.