Jumat 18 Sep 2020 16:45 WIB

BIM Alami Penurunan Penumpang Akibat PSBB Jakarta

Masyarakat masih menunggu dampak PSBB Jakarta saat ini.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Fuji Pratiwi
Penumpang berjalan di dekat proyek pembangunan terminal baru di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatra Barat, beberapa waktu lalu. Sejak Senin (14/9) BIM mengalami penurunan penumpang.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Penumpang berjalan di dekat proyek pembangunan terminal baru di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatra Barat, beberapa waktu lalu. Sejak Senin (14/9) BIM mengalami penurunan penumpang.

EKBIS.CO, PADANG PARIAMAN -- Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut berdampak terhadap penurunan jumlah pergerakan penumpang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Sumatra Barat.

Executive General Manager Angkasa Pura II Cabang BIM, Yos Suwagiono, menyampaikan, sejak Senin (14/9) BIM mengalami penurunan penumpang sampai hari ini. Pada Agustus tercatat ada sekitar 2.500 sampai 3.000 penumpang, sedangkan pada September, semula ada sekitar 1.900 penumpang dan terus turun menjadi sekitar 1.400 penumpang saja sejak awal pekan ini.

Baca Juga

"(PSBB DKI Jakarta) Ada dampaknya, penumpang sudah mulai turun baik yang datang maupun penumpang yang berangkat. Mungkin masyarakat masih menunggu PSBB yang sekarang," kata Yos di Kompleks BIM di Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar Jumat (18/9).

Menurut Yos, masyarakat masih menunggu dampak kebijakan PSBB Jakarta sekarang. Tidak jauh beda dengan PSBB sebelumnya, karena tujuan PSBB adalah mengalihkan kegiatan masyarakat di rumah karena banyaknya klaster perkantoran di Jakarta.

BIM sendiri juga akan menerapkan Perda Adaptasi Kebiasaan Baru Pengendalian Covid-19 yang telah disahkan DPRD Sumbar. BIM juga memiliki gugus tugas yang bertugas menerapkan protokol Covid-19.

"Kami punya gugus tugas. Bagi kami, yang penting bagaimana masyarakat sehat, tidak terdampak, bukan tentang hukuman," ucap dia.

Yos mengimbau masyarakat yang datang dari zona merah agar menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Penumpang yang baru datang di BIM juga diminta menjalani tes swab usai mendarat. Bila ada penumpang yang kedapatan sakit atau positif Covid-19, manajemen BIM akan berkoordinasi dengan gugus tugas untuk memutuskan perawatan, karantina, atau isolasi mandiri.

Ia melihat saat ini masyarakat juga sudah mulai sadar untuk melakukan tes swab. Apalagi sejak ada petunjuk tes swab. Hal itu merupakan bagian usaha untuk memutus penyebaran Covid-19.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement