Rabu 23 Sep 2020 17:36 WIB

Food Estate,Perlu Kerjasama Antar Lembaga dan Kementerian

Indonesia akan memiliki lumbung pangan baru yang menopang kebutuhan pangan nasional

Red: Hiru Muhammad
Petani memanen padi menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) saat panen raya di areal persawahan lumbung pangan nasional Food Estate di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (12/9/2020). Panen raya di areal Food Estate tersebut stabil meski di tengah pandemi COVID-19 dan menghasilkan total 12 ton padi jenis hibrida dari lahan dua hektare.
Foto: Makna Zaezar/ANTARA
Petani memanen padi menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) saat panen raya di areal persawahan lumbung pangan nasional Food Estate di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (12/9/2020). Panen raya di areal Food Estate tersebut stabil meski di tengah pandemi COVID-19 dan menghasilkan total 12 ton padi jenis hibrida dari lahan dua hektare.

EKBIS.CO, JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan perlunya penguatan pangan nasional secara menyeluruh di tiap-tiap daerah. Langkah ini harus dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya krisis pangan seperti yang disampaikan badan pangan dunia, FAO.

Menurut Presiden, antisipasi tersebut bisa dilakukan melalui konsep food estate yang menggabungkan koperasi petani dengan koperasi pertanian.

Terkait hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengaku siap melakukan pengawalan secara ketat dengan menguatkan kerjasama antar lembaga dan kementerian terkait. "Kerjasama di lapangan sangat ketat tidak ada yang berjalan sendiri dan semua saling topang satu dengan yang lain," ujar Mentan, Rabu, (23/9).

Di lapangan, kata Mentan, Kementerian Pertanian akan menguatkan aneka ragam tanaman pangan seperti subsektor hortikukultura, perkebunan dan peternakan. "Komoditi kita kan bukan hanya padi saja, tetapi ada hortikultura, ada perkebunan dan ada peternakan. Insyaallah penggarapan lahan 30 ribu hektar akan dilakukan bulan depan dan dilanjutkan dengan penanaman," katanya.

Secara teknis, Minggu pertama di bulan Oktober akan dilakukan penggarapan lahan dengan menggubakan alat mesin pertanian traktor, drone dan deretan mesin-mesin lainya. Rencannya, penggarapan ini dipimpin langsing oleh Presiden Joko Widodo.

"Presiden berharap mekanisasi dan teknologi pertanian bisa dilakukan di sana. Kita juga sudah menyiapkan sistem penaburan benih dan pupuk menggunakan drone dan kita juga memberdayakan petani. Insya Allah setelah kick off penanaman bisa cepat rampung di 30 ribu hektare," katanya.

Dengan kerjasama ini, Mentan berharap Indonesia memiliki lumbung pangan baru yang bisa menopang kebutuhan cadangan pangan nasional serta menghasilkan produksi pertanian berkualitas.

"Kita berharap muara akhirnya ada pada industri. Kita tidak akan menjual gabah saja tetapi menjual beras berkualitas yang dapat masuk ke market place. Kalau ini ditata dengan baik maka bisa menjadi produksi yang berkualitas ekspor sehingga kita punya cadangan yang cukup dan dapat meningkatkan pendapatan nasional," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement