Pandemi Covid-19 telah berdampak besar kepada hampir seluruh pelaku usaha. Perusahaan pun dituntut untuk cepat adaptif sehingga meningkatkan peluang untuk tetap tumbuh di masa sulit seperti saat ini.
Namun, tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak perusahaan yang mengalami dilema dalam menyikapi krisis Covid-19, apakah mereka harus melakukan diversifikasi usaha, mengubah arah bisnis, atau pemutusan hubungan kerja (PHK).
Langkah tidak mengambil jalur PHK ditempuh oleh PT Pan Brothers Tbk, yang justru membuka lapangan kerja baru sebagai respons dari pivot bisnis perusahaan dalam menghadapi Covid-19.
“Kami belajar dari situasi yang ada dan mencoba beradaptasi dengan membuka divisi baru untuk mengerjakan pembuatan APD dan masker. Inovasi ini sangat mendongkrak pertumbuhan perusahaan. Kami juga bisa bantu pemerintah dengan tidak menghilangkan lapangan kerja bahkan menambah lapangan kerja baru,” kata Anne Patricia Sutanto, Vice CEO PT Pan Brothers Tbk dalam sharing session Top Business Talk #1: “Rekrut Vs PHK”.
Anne menjelaskan, penting bagi perusahaan untuk mengembangkan karyawan agar bisa memiliki multi skill dan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik dan cepat. Pada proses pembuatan APD dan masker misalnya, ada pekerjaan tambahan yang membutuhkan SDM lebih dengan skill yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, Pan Brothers bermitra dengan TopKarir dalam proses mencari dan mengembangkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. "Bukan hanya karyawan yang sudah bekerja di Pan Brothers, calon karyawan baru yang kami cari pun harapannya bisa mengembangkan dirinya dan beradaptasi dengan cepat,” tambah Anne.
Senada dengan Anne, M. Aditya Warman selaku Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, memaparkan bagaimana strategi pertahanan perusahaan di tengah pandemi harus fokus pada pengembangan talenta kerja di dalam perusahaan.
Menurutnya, perusahaan perlu mempertimbangkan pentingnya talenta kerja sebagai aset yang menentukan bangkitnya perusahaan di tengah pandemi. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah mengetahui spesifikasi skill yang dibutuhkan, serta menemukan minat dan bakat dari karyawan.
"Jika tidak memungkinkan secara cashflow untuk rekrut karyawan baru dengan skill baru, penting untuk perusahaan mengembangkan karyawan yang ada," tegasnya.
Hal tersebut diamini oleh CEO TopKarir Indonesia, Bayu Janitra Wirjoatmodjo. Ia mengungkapkan, di masa pandemi ini keberlangsungan bisnis harus dilakukan dengan cepat, aman, dan bergantung pada talenta muda yang efektif dan efisien yang dimiliki perusahaan. Talenta muda yang bekerja sesuai minat dan bakat, melek digital, multi tasking dan cepat beradaptasi.
"PHK bukanlah satu-satunya jalan untuk menyikapi Covid-19. Tapi kalaupun keputusannya adalah PHK untuk merekrut kembali, maka perusahaan harus betul-betul mendapatkan talenta yang bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi saat ini," katanya.
Sebagai informasi, upaya TopKarir membantu perusahaan dengan menyediakan beberapa kategori tes untuk melihat kesesuaian karakter dengan profesi kerja. Setelah pengguna menyelesaikan tes, mereka akan memperoleh ‘Character Assessment Report’, yang dapat dilihat dan dijadikan pertimbangan oleh para penyedia kerja.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id