EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menjadi daerah wisata perikanan, khususnya untuk komoditas patin. Usulan tersebut disampaikan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja pada kegiatan panen Patin Perkasa (Patin Super Karya Anak Bangsa) di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (24/9).
"Mulai dari indukan, usaha pembenihan, usaha pembesaran, usaha pakannya secara mandiri, usaha pengolahan, dan usaha kuliner, semuanya kita rangkai menjadi satu kesatuan. Kita tetapkan sebagai desa inovasi untuk Patin Perkasa," kata dia.
Sjarief berharap desa wisata patin dapat terealisasi pada akhir tahun. Nantinya, desa ini akan menjadi model untuk desa-desa lainnya.
Selain itu, Sjarief juga mengusulkan harmonisasi tanam, yakni pengaturan waktu dalam melakukan penebaran benih. Dengan demikian, tidak terjadi penebaran benih dan panen dalam waktu yang bersamaan.
"Kalau sudah jadi maka keseluruhan kebutuhan patin Tulungagung akan terpenuhi dengan seperti itu. Harganya pun bisa stabil. Saya berharap kita membuat semacam model ekonomi untuk desa ini dan menjadi contoh bagi yang lain," tutur Sjarief.
Sjarief berharap acara panen Patin Perkasa hasil inovasi riset ini bukan menjadi akhir kegiatan. Ia berharap kegiatan panen ini menjadi tonggak awal rencana besar selanjutnya.
Patin Perkasa merupakan hasil riset Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Salah satu lokasi riset berada di Tulungagung.
Pelaku usaha budidaya patin sejak 2010 yang kini menjadi Sekretaris Asosiasi Pengusaha Cat Fish Indonesia (APCI) Kabupaten Tulungagung, Supangat, mengakui, Patin Perkasa ini sangat menguntungkan. Ia dan kelompok usahanya sangat bersyukur atas diseminasi hasil riset tersebut.