Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Aplikasi perpesanan digital yang memiliki fitur enkripsi tak sepenuhnya aman dari risiko serangan siber. Untuk itu, Anda mesti memanfaatkan fitur keamanan yang tersedia di dalamnya semaksimal mungkin.
Sebagai contoh, WhatsApp memiliki fitur verifikasi dua langkah (two step verification). Menurut pakar keamanan sekaligus chairman lembaga riset siber Indonesia Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha, opsi mengaktifkan two step verification ada di pengaturan.
"Langkah ini sangat penting untuk mencegah orang mengambil alih WA (WhatsApp) kita. Biasanya kita mudah menjadi korban saat pelaku melakukan social engineering, seperti mengaku ada 6 digit yang dibutuhkannya masuk ke nomor kita, padahal itu adalah nomor untuk aktivasi WA di ponsel lain," jelas Pratama, Sabtu (26/9/2020).
Baca Juga: Canggih! Mahasiswa ITS Surabaya Ciptakan Aplikasi untuk Bantu Pantau Kondisi Manula
Baca Juga: WhatsApp Akan Hadirkan Fitur Baru! Bisa Kirim Foto dan Video Buat Sementara Loh
Ia mengatakan, bila langkah ini tidak dilakukan, maka pelaku bisa langsung masuk ke akun WhatsApp. "Setelah masuk, para pelaku biasanya langsung mengaktifkan verifikasi dua langkah dan mengubah email, sehingga saat kita mau masuk lagi gagal," terangnya.
Hal ini memerlukan edukasi, biasanya pelaku menyamar sebagai orang yang dikenal dengan akun palsu. Lalu ia meminta 6 digit angka kepada korban dengan berbagai alasan.
Pratama menyarankan agar jangan pernah memberikan 6 digit angka SMS yang masuk ke ponsel kepada orang lain.