EKBIS.CO, JAKARTA -- Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan dan didukung oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) memprakarasai program Santripreneur Berbasis UKMK Sawit.
Kepala PEBS FEB UI Rahmatina Awaliah Kasri menuturkan, pesantren sangat diharapkan dapat menjadi salah satu komunitas pendorong akselerasi ekonomi syariah dan pengembangan industri halal di Indonesia. "Program Santripreneur ini dirasa sangat perlu untuk diterapkan di tengah wadah Covid-19 yang menyebabkan perekonomian sulit berputar karena masyarakat banyak yang berada di dalam rumah," kata Rahmantina melalui keterangan yang diterima Republika, Jumat (2/10).
Pandemi Covid-19 membuat para santri harus kembali ke rumah dan tidak berbelanja di lingkungan pesantren sehingga perekonomian pesantren terpaksa terhenti. Pendampingan akan dilakukan oleh para akademisi UI dan pelaku industri kelapa sawit setempat.
"Selanjutnya, sejalan dengan konsep kampus merdeka, kami juga membuka diri bagi para santri yang ingin seat-in di kelas-kelas perkuliahan di FEB UI," kata Rahmantina.
Rahmantina, program ini bisa berkontribusi dalam memberdayakan ekonomi umat dan dalam pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19.
Program Santripreneur berbasis UKMK Sawit merupakan sebuah kegiatan pendampingan dan pemberdayaan pesantren. Kegiatan akan diselenggarakan di tiga provinsi yang memiliki potensi pengembangan perkebunan kelapa sawit yang terbesar di Indonesia, yaitu Sumatra Utara, Riau, dan Sumatra Selatan.