Sebuah towing car menarik pesawat di salah satu bandara di wilayah kerja Angkasa Pura II. PT Angkasa Pura II (Persero) menghadapi tantangan pandemi COVID-19 dengan menjalankan strategi Business Survival. (FOTO : dok AP II)
Pesawat maskapai Citilink parkir di salah satu bandara di wilayah kerja Angkasa Pura II. Strategi Business Survival yang diaktifkan sejak April 2020 sampai sekarang itu memiliki tiga program yakni penghematan (cost leadership), penyesuaian terhadap belanja modal (capex disbursement) dan memperketat manajemen arus kas (cash flow management). (FOTO : dok AP II)
Sebuah pesawat salah satu maskapai nasional melintasi menara ATC di salah satu bandara di wilayah kerja Angkasa Pura II. Melalui program cost leadership, penghematan yang dilakukan PT Angkasa Pura II sepanjang Januari – September 2020 bisa mencapai sekitar Rp1,8 triliun dari alokasi biaya usaha perseroan pada RKAP 2020. (FOTO : dok AP II)
Atap bangunan dengan panel surya di area salah satu bandara di wilayah kerja Angkasa Pura II. Penghematan yang dilakukan perseroan di 19 bandara misalnya adalah penggunaan air dan listrik. Sepanjang April – September 2020 perseroan dapat menghemat konsumsi air hingga 56% dari yang dianggarkan pada awal tahun, sementara itu penggunaan listrik dapat dihemat sebesar 42,75%. (FOTO : dok AP II)
Terminal di salah satu bandara di wilayah kerja Angkasa Pura II. Secara umum, anggaran tahun ini bisa dihemat dari efisiensi operasional untuk fasilitas non-prioritas. Di sisi lain, fasilitas prioritas untuk kepatuhan 3S+1C tetap dioperasikan secara penuh. (FOTO : dok AP II)
inline
EKBIS.CO, JAKARTA -- Untuk menghadapi tantangan pandemi Covid-19, PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) menjalankan strategi business survival. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan strategi tersebut dilakukan dengan melakukan efisiensi, penyesuaian belanja modal, dan memperketat manajemen arus kas.
Melalui program cost leadership, Awaluddin mengatakan penghematan yang dilakukan AP II sepanjang Januari-September 2020 mencapai sekitar Rp 1,8 triliun dari alokasi biaya usaha perseroan pada RKAP 2020. “Penghematan merupakan salah satu kunci dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (6/10).
Awaluddin memastikan, strategi dalam menghadapi kondisi pandemi hingga saat ini masih berjalan. Bahkan, dia mengatakan program tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
“Sampai kuartal ketiga 2020, ini memberikan dampak terhadap pencapaian kinerja EBITDA perseroan yang masih positif,” ujar Awaluddin.
sumber : AP II