Kamis 08 Oct 2020 13:23 WIB

Kemenkop Bidik 500 Koperasi Masuk Ekosistem Digital

Kemenkop UKM meluncurkan portal rumah koperasi digital bernama IDXCOOP.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Seorang warga mengisi data pribadi untuk pengajuan menjadi anggota koperasi simpan pinjam sejahtera bersama secara daring menggunakan gawai di Jakarta, Senin (13/7/2020). Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mendorong koperasi di Indonesia untuk  go digital, sebab digitalisasi menjadi kunci sukses dalam pengembangan koperasi.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Seorang warga mengisi data pribadi untuk pengajuan menjadi anggota koperasi simpan pinjam sejahtera bersama secara daring menggunakan gawai di Jakarta, Senin (13/7/2020). Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mendorong koperasi di Indonesia untuk go digital, sebab digitalisasi menjadi kunci sukses dalam pengembangan koperasi.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mendorong pelaku koperasi masuk ekosistem digital demi meningkatkan usahanya. Maka demi memfasilitasi itu, kementerian akan meluncurkan rumah koperasi digital atau portal bernama IDXCOOP.

Portal itu nantinya menjadi wadah bagi para pelaku koperasi saling bertukar informasi, pengetahuan, dan cerita suksesnya dalam menjalankan aktivitas bisnis melalui koperasi. Dengan begitu bisa diduplikasi atau dikembangkan oleh koperasi lainnya yang masih dalam proses pengembangan.

Baca Juga

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengatakan, guna meningkatkan daya saing, mau tidak mau koperasi harus memanfaatkan perkembangan teknologi demi mendukung proses bisnisnya. Sebab menurutnya, hanya dengan teknologi segala persoalan bisa diselesaikan lebih mudah dan efisien.

Secara ekonomi, kata dia, penggunaan teknologi digital bisa mendorong perluasan akses pasar sehingga produk koperasi akan semakin dikenal luas oleh masyarakat. Diakuinya, saat ini masih banyak koperasi yang belum memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam proses bisnisnya sehingga mereka kerap mengalami kesulitan seperti cost produksi yang relatif lebih tinggi, kurang efisien waktu dan lainnya.

"Saat ini di dunia koperasi terjadi gradasi yang sangat kuat ada yang tingkatan sudah advance ada yang sangat sederhana dalam menggunakan Teknologi Informasi (TI) tapi banyak juga yang masih apriori. Bagi mereka teknologi itu dianggap sebagai beban secara intelektual dan ekonomi terutama untuk generasi yang sudah 60 tahunan," ujar Rully dalam webinar Program Inovasi & Transformasi Digital Koperasi, Kamis (8/10).

Rully menambahkan, demi mengatasi berbagai permasalahan dalam penggunaan teknologi digital, IDXCOOP telah merancang sebuah rumah digital bersama yang diharapkan bisa menjadi media bagi para pelaku koperasi belajar tentang pengelolaan koperasi yang baik dan benar. Termasuk bagaimana mengembangkan skala bisnisnya berbasis digital.

Rencananya portal tersebut akan diluncurkan secara langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada Sabtu mendatang (10/10) di Bandung. Rully berharap, melalui wadah ini bisa menjadi gerakan bersama yang terus bergulir agar ke depan semakin banyak koperasi melek teknologi sehingga kualitas maupun kuantitas koperasi bisa semakin bertambah.

"Koperasi bisa hidup karena mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Jadi kita harus optimalkan teknologi digital ini selain karena sebuah keniscayaan dalam persaingan bisnis tapi yang penting dengan digitalisasi bisa menciptakan nilai tambah bagi bisnis koperasi," ujar dia.

Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop UKM, Rulli Nuryanto menambahkan, target koperasi yang bisa didorong masuk ekosistem digital ini sebanyak 500 koperasi hingga akhir 2020. Dia optimis target itu bisa tercapai lantaran saat ini sudah ada sekitar 310 koperasi dari 14 propinsi yang menyatakan kesiapannya untuk masuk dalam ekosistem digital yang diwadahi dalam IDXCOOP.

"Saat ini koperasi yang sudah siap masuk untuk berperan aktif dalam gerakan inovasi digital ini ada sekitar 310 koperasi dari 14 propinsi, mereka siap untuk mendukung dan masuk untuk join dalam gerakan ini. Jumlah ini akan terus bergerak dan kita harap angka ini akan terus bertamba," ujar Rulli pada kesempatan serupa.

Berdasarkan data dari Kemenkop UKM (Online Data Sistem /ODS) saat ini terdapat sekitar 123 ribu koperasi aktif. Namun dari jumlah itu, koperasi yang sudah mulai mencoba menggunakan teknologi untuk media promosi khususnya yang sudah memiliki website baru sekitar 900 koperasi saja.

Jumlah itu masih sangat kecil sebab baru sekitar 0,73 persen saja dari jumlah koperasi yang ada. Oleh sebab itu perlu ada dukungan dari pemerintah baik pusat ataupun di daerah agar kedepan semakin banyak koperasi yang mau berbenah menuju digitalisasi.

"Jadi masih banyak PR kita untuk mendorong koperasi untuk masuk ke ekosistem digital. Melalui portal itu nanti ada beberapa penyedia aplikasi yang bersedia menggratiskan penggunaan kontennya selama setahun bagi koperasi. Kita juga siap berikan fasilitas berupa pelatihan peningkatan SDM baik secara online atau offline," ujarnya.

Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI) Firdaus Putra mengatakan, sebagai pengembang portal IDXCOOP, pihaknya optimis koperasi yang tergabung dalam sistem digital ini akan mampu memperoleh banyak benefit. Selain mendapatkan materi tentang cara pengembangan sebuah koperasi melalui kanal ini mereka bisa berbagi tips atau bertukar informasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh setiap koperasi.

Dari interaksi aktif tersebut diharapkan permasalahan klasik yang kerap terjadi di tubuh koperasi bisa terpecahkan. "Harapannya kesuksessan koperasi di tempat lain bisa ditiru atau diduplikasi oleh koperasi lainnya, bayangkan ini ada banyak rumus sukses tentang bagaimana cara membangun koperasi yang besar lalu rumus itu diambil dan digunakan oleh koperasi lainnya," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement