EKBIS.CO, CILACAP -- Sebanyak 2.000 nelayan di Cilacap menerima bantuan pemerintah berupa perangkat konverter Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Penggunaan LPG sebagai bahan bakar dinilai dapat menghemat operasional nelayan ketimbang menggunakan bahan bakar minyak atau bensin.
Pejabat sementara (Pjs.) Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR IV, Marthia Mulia Asri menilai kegiatan tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden No. 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg untuk Kapal Penangkap ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.
“Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjalankan penugasan dalam pendistribusian LPG bersubsidi, kami mendukung program tersebut dan memastikan agar ketersediaan stoknya terjamin,” ujar Marthia.
Menurutnya, program konversi BBM ke BBG yang diterapkan kepada para nelayan sangat baik karena dapat mengoptimalkan penyaluran LPG bersubsidi. “Dengan demikian, semakin memudahkan kami untuk menyalurkan LPG 3 Kg yang merupakan produk subsidi untuk masyarakat prasejahtera, dalam hal ini nelayan kecil yang harus dibantu, yang hari-harinya melaut untuk mencari ikan,” tambahnya.
Selain itu, Marthia menerangkan tingkat penghematannya bisa mencapai 30-50 persen ketimbang menggunakan BBM. Selain itu juga lebih ramah lingkungan karena emisi gas buangnya lebih sedikit, serta perawatan mesin LPG lebih mudah dan lebih awet.
Ia menambahkan setidaknya sudah ada 6.925 nelayan di Cilacap yang telah menkonversi BBM ke BBG dalam 3 tahun terakhir. “Selanjutnya kami akan terus mendukung program ini dan semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi para nelayan,” tutupnya.