EKBIS.CO, JAKARTA -- Hingga pekan ketiga Oktober, serapan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) mencapai Rp 344,43 triliun atau hampir 50 persen dari total alokasinya sebesar Rp 695,2 triliun. Capaian realisasi anggaran PEN naik signifikan sepanjang kuartal III kemarin, dengan capaian Rp 150 triliun lebih.
Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi dan Transformasi Nasional Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pemerintah masih punya sisa waktu di kuartal IV untuk 'menghabiskan' seluruh anggaran PEN. Minimal, ujar Budi, penyaluran anggaran PEN bisa tembus Rp 100 triliun di kuartal IV nanti.
"Mudah-mudahan sisa waktu kita sampai akhir tahun bisa kita manfaatkan untuk semaksimal mungkin menyalurkan sisa anggran mencapai Rp 695 triliun," kata Budi dalam keterangan pers di kantor presiden, Rabu (21/10).
Untuk menggengjot serapan anggaran ini, pemerintah mulai menyalurkan dana hibah pariwisata senilai Rp 3,3 triliun melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dana hibah ini bertujuan membantu pemerintah daerah serta industri perhotelan dan restoran di daerah yang pendapatannya merosot akibat terpukul pandemi Covid-19.
"Kebetulan ini adalah program dimana penyerapannya masih relatif lebih rendah," kata Budi.
Tim mengharapkan inisitif yang bagus dari Kemenparekraf akan membantu penyerapan anggaran. Khususnya mata program sektoral kementerian/lembaga dan pemda.
Per awal Oktober 2020, realisasi penyerapan anggaran PEN untuk sektoral kementerian/lembaga dan pemda baru mencapai Rp 27,57 triliun. Angka ini memang relatif lebih rendah ketimbang serapan untuk perlindungan sosial yang mencapai Rp 159,69 triliun atau UMKM sebesar Rp 90,42 triliun.