EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan penyedia perangkat lunak untuk distributor dan outlet produk digital, IRMA, meluncurkan aplikasi Tokoku. Aplikasi tersebut menyediakan layanan pay later yang dapat digunakan di outlet atau warung jaringan IRMA.
Lewat aplikasi tersebut, pelanggan bisa mengambil barang atau jasa dan melakukan pembayaran pada akhir bulan. Co-Founder IRMA Panji Pramana mengatakan, pengguna yang berhak menggunakan layanan pay later dari Tokoku adalah pengguna yang sudah pernah melakukan pembelian di outlet IRMA dalam enam bulan terakhir. Pengguna juga harus memiliki domisili yang dekat dengan outlet IRMA.
“Kemudian yang terpenting, outlet IRMA harus menyetujui pelanggan tersebut adalah pelanggan setia outlet IRMA. Produk ini diluncurkan di tengah pahitnya pandemi Covid-19 yang telah meresahkan berbagai lapisan ekonomi,” kata Panji dalam siaran pers, Sabtu (24/10).
Panji menyebut, sebanyak 70 persen orang yang datang ke outlet IRMA adalah pelanggan tetap, baik yang tinggal sekitar outlet maupun yang sering melewati outlet. “Kami mengerti di tengah waktu yang sulit seperti sekarang ini, banyak orang yang tidak memiliki cukup uang dan fasilitas pay later di Tokoku diharapkan dapat membantu banyak orang untuk tetap produktif di tengah kesulitan yang dialami,” ucapnya.
Menurut dia, sebanyak seribu outlet IRMA dapat menerima pengguna Tokoku. Selama uji coba, jumlahnya akan dibatasi untuk memastikan seluruh masalah operasional telah berhasil diperbaiki.
“Pada akhir tahun, proses edukasi dan roll-out akan dilakukan di seluruh Indonesia dan seluruh 350 ribu outlet IRMA dapat melayani pengguna Tokoku. Setelah itu diharapkan 500 ribu sampai 750 ribu pelanggan aktif menggunakan pay later Tokoku dan akan meningkat pada 2021,” ucapnya.
Panji mengatakan, peluncuran Tokoku diikuti oleh produk pinjaman yang diluncurkan dan tersedia pada 350 ribu outlet IRMA di seluruh Indonesia pada akhir September 2020 yang disebut Bayar Tempo. Bayar Tempo memberikan pinjaman kepada outlet IRMA untuk membeli lebih banyak produk digital guna meningkatkan omzet dan pendapatan mereka.
Peluncuran Tokoku diresmikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin. Menurutnya peluncuran ini merupakan inisiatif sektor swasta seperti TokoKu dan Bayar Tempo.
Fasilitas pay later Tokoku dan Bayar Tempo didukung Kredit Pro yang merupakan P2P lending yang merupakan afiliasi dari Digiasia Bios dan telah mempunyai izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak akhir 2019. CEO Kredit Pro Wahyu Aribowo mengatakan, pihaknya telah bekerja dan mencoba berbagai inisiatif dengan IRMA untuk menemukan solusi yang tepat dan mendukung inovasi Bayar Tempo.
“Kami juga mendukung pendekatan sosial dari pembayaran Tokoku pay later. Hal ini akan menjadi bagian dari solusi keuangan personal yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.