EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengakui, pandemi Covid-19 telah menghantam sektor pariwisata. Namun ia menegaskan, tidak hanya di Indonesia, hal itu terjadi pula di berbagai negara.
"Karena pariwisata itu kan sektor yang tergantung pergerakan manusia. Kalau berkurang atau tidak ada pergerakan, mau tidak mau terdampak," jelasnya dalam Festival UMKM yang digelar Kumparan, Senin (26/10).
Ia menambahkan, sektor pariwisata pun berkaitan dengan ekonomi kreatif. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), terdapat 248 ribu di bidang pariwisata dan 14.700 pelaku ekonomi kreatif yang terdampak langsung pandemi, seperti dirumahkan hingga diputus hubungan kerjanya (PHK).
Perjalanan pariwisata internasional, lanjutnya, juga menurun. "Tahun ini diperkirakan, 300 juta kunjungan pariwisata internasional hilang, bahkan devisa pariwisata dunia hilang 320 bilion dolar AS," tutur dia.
Maka, kata Wishnutama, Kemenparekraf menyiapkan berbagai macam strategi. Tujuannya agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa bangkit kembali.
Dirinya menyebutkan, strategi tersebut meliputi program perlindungan sosial, program padat karya, serta program stimulus. "Di program stimulus kita membuat berbagai macam kegiatan seperti bantuan modal bisnis, online training, bantu restrukturisasi kewajiban perbankan dan nonperbankan, relaksasi pajak, dan lainnya," ujar dia.
Kementerian, sambungnya, juga telah menyiapkan tiga program strategis untuk tahun depan. Pertama program percepatan pemulihan pariwisata, kedua peningkatan pariwisata dan ekonomi kreatif, serta ketiga digitalisasi dan kedaulatan digital.
"Itu tiga program utama 2021, akan mulai dilaksanakan akhir tahun ini. Kita pun persiapkan destinasi dengan aturan kenormalan baru serta menerapkan protokol kesehatan," jelas Wishnutama.