EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengatakan saat ini sudah saatnya masyarakat beralih ke kompor listrik dibandingkan menggunakan kompor konvensional. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril menjelaskan penggunaan kompor listrik bisa lebih hemat dibandingkan kompor gas. Penghematannya bahkan bisa mencapai Rp 50.000 per bulan.
"Dari yang kita hitung itu bisa hemat Rp 40 ribu-Rp 50 ribu sebulan," ujar Bob di Gedung PLN, Selasa (27/10).
Bob menyebut hitungan tersebut ia dapat dari hasil kajian teknis laboratorium Institut Teknologi PLN. Menurut hasil kajian teknis tersebut misal untuk memasak 1 liter air dengan menggunakan kompor induksi 1.200 watt memakan biaya hanya sebesar Rp 158, sementara menggunakan kompor elpiji tabung 12 kg (api maksimal) bisa mencapai sekitar Rp 176.
Selain, itu masyarakat juga bisa menghemat biaya yang biasanya dikeluarkan untuk membeli tabung gas. Lalu, keunggulan lainnya secara jelas terlihat pada keamanan pengoperasian masing-masing kompor tersebut. Pengoperasian kompor induksi tidak ada api yang menyala sehingga lebih menghindarkan risiko. Namun, sebaliknya kompor gas ada risiko kebakaran.
Kompor induksi juga dilengkapi oleh sensor yang dapat otomatis mati berdasarkan setting waktu atau sensor panas ketika overheat. Sedangkan kompor gas harus lebih hati-hati karena koneksi tabung gas harus dijaga agar tidak bocor.
Kelebihan lainnya dapat dirasakan dari aspek kemudahan pengoperasiannya. Kompor induksi dihubungkan langsung ke stop kontak listrik, tidak perlu bongkar pasang tabung gas, dan dapat mengatur suhu atau waktu memasak. Sedangkan kompor gas kebalikannya, membutuhkan tabung gas, perlu buka pasang tabung gas dan tidak dapat diatur suhunya atau waktu memasaknya.
Terakhir, dari aspek perawatannya pun kompor induksi terbilang lebih mudah. Kompor induksi permukaannya berbahan keramik atau kaca licin sehingga mudah dibersihkan. Sedangkan kompor gas terdapat tungku kompornya yang terbilang rumit untuk dibersihkan.
BACA JUGA: Tersinggung Berat Ucapan Macron, Kuwait Boikot Habis Produk-Produk Prancis