Selasa 03 Nov 2020 15:55 WIB

Mentan Melepas Ekspor Perdana Pakan Ternak ke Asia dan Eropa

Produk asam amino senilai Rp. 22,5 milyar tersebut berhasil menembus pasar ekspor..

Red: Mohamad Amin Madani

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, melepas ekspor perdana produk asam amino untuk pakan ternak berupa Trytophan Granule sebanyak 327 metrik ton ke tujuh negara di Asia dan Eropa. (FOTO : Kementan)

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, melepas ekspor perdana produk asam amino untuk pakan ternak berupa Trytophan Granule sebanyak 327 metrik ton ke tujuh negara di Asia dan Eropa. (FOTO : Kementan)

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana produk asam amino untuk pakan ternak berupa Trytophan Granule sebanyak 327 metrik ton ke tujuh negara di Asia dan Eropa di kantor PT CheilJedang Indonesia, Pasuruan, Selasa (3/11). (FOTO : Kementan)

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana produk asam amino untuk pakan ternak berupa Trytophan Granule sebanyak 327 metrik ton ke tujuh negara di Asia dan Eropa di kantor PT CheilJedang Indonesia, Pasuruan, Selasa (3/11). (FOTO : Kementan)

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana produk asam amino untuk pakan ternak berupa Trytophan Granule sebanyak 327 metrik ton ke tujuh negara di Asia dan Eropa di kantor PT CheilJedang Indonesia, Pasuruan, Selasa (3/11). (FOTO : Kementan )

inline

EKBIS.CO, PASURUAN -- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana produk asam amino untuk pakan ternak berupa Trytophan Granule sebanyak 327 metrik ton ke tujuh negara di Asia dan Eropa.

Produk dengan nilai mencapai Rp. 22,5 milyar ini berhasil menembus pasar baru di Vietnam, India, Jerman, Inggris, Polandia, Belanda dan Perancis.

"Saya mengapresiasi pencapaian dari PT CJ Indonesia, walau di masa pandemi mampu menembus pasar ekspor baru. Pencapaian yang luar biasa," kata Mentan SYL saat melepas ekspor di kantor PT CheilJedang Indonesia, Pasuruan (3/11).

Sebagai informasi, asam amino adalah bagian terkecil dari struktur protein. Sebagai bentuk paling kecil dari protein inilah yang dapat memudahkan penyerapan bahan pangan atau pakan pada mahluk hidup sehingga menjalankan fungsinya dengan lebih baik.

PT CJI adalah perusahaan bioteknologi bermodal asing dari Korea yang telah mengawali bisnisnya di Indonesia sejak tahun 1988 dan telah memiliki enam jaringan bisnis masing-masing bioteknologi, feed dan livestock, food, logistik dan entertainmen. "Kami sangat berterima kasih atas dukungan pak Menteri, apalagi feed additive ini masih dalam kewenangan Kementan. 

Harapannya kami dapat memberikan dampak terhadap perekonomian melalui peningkatan ekspor," kata Direktur Utama PT CJI, Shin Hee Sung.

Pengembangan industri bioteknologi pertanian menjadi perhatian Kementerian Pertanian, terlebih orientasi dari usaha ini selain dapat memenuhi kebutuhan domestik, 90% produknya berorientasi ekspor. "Negara kita dengan tanah yang subur, hujan yang cukup dan memiliki keragaman hayati yang besar. Menjadikan kita sebagai negara yang paling potensial dalam pengembangan bioteknologi. Ini yang harus kita dukung bersama," pungkas SYL.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement