Selasa 17 Nov 2020 17:18 WIB

Kemenangan Biden Jadi Harapan Baru bagi Bisnis Huawei

Kemenangan Biden Jadi Harapan Baru bagi Bisnis Huawei yang Makin Carut-Marut

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kemenangan Biden Jadi Harapan Baru bagi Bisnis Huawei yang Makin Carut-Marut. (FOTO: GSM Arena)
Kemenangan Biden Jadi Harapan Baru bagi Bisnis Huawei yang Makin Carut-Marut. (FOTO: GSM Arena)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Rezim Donald Trump di kancah Amerika Serikat membuat posisi Huawei tersudutkan. Huawei pun menaruh harapan besar kepada pemerintahan Joe Biden yang telah menjadi Presiden AS Terpilih. Menurut pemerintahan Trump, Huawei rentan menjadi mata-mata pemerintah China hingga pasokan chip Huawei dibatasi dan Huawei tak bisa memakai sistem operasi Android.

Dilansir dari CNBC International di Jakarta, Selasa (17/11/2020) ditambah lagi, putri mahkota Huawei, Meng Wanzhou yang juga menjabat sebagai eksekutif telah ditangkap atas dugaan transaksi bisnis ilegal dengan Iran.

Baca Juga: Qualcomm Kantongi Izin Buat Jualan Lagi ke Huawei, Amerika Nyerah?

Petinggi Huawei pun berharap pada pemerintahan Biden akan ada reset atau mengulang semuanya dari awal, membangun relasi yang baik antara Huawei dan AS.

"Ketika ada perubahan di pemerintahan, selalu ada peluang untuk melakukan reset hubungan," ujar Paul Scanlan, Chief Technology Officer Huawei Carrier Business Group.

Ia mengakui Huawei telah mendapatkan banyak tantangan tetapi pihaknya akan terus mencari solusi dari berbagai kesulitan yang ada. Scanlan tetap berusaha optimis bahwa dua pihak bisa memperbaiki keadaan dan perbedaan.

"Kami akan terbuka pada dialog. Dengan dialog, akan muncul pemahaman, kemudian kepercayaan dan kemudian, orang bisa bekerja sama bisnis," ujar Scanlan.

Sebagaimana diketahui, bisnis 5G Huawei sangat terdampak akibat kampanye AS. Negara sekutu seperti Swedia, Perancis, Inggris dan Australia bahkan melarang Huawei berpartisipasi di jaringan 5G karena dianggap berpotensi sebagai ancaman keamanan.

Padahal, hingga kini masih belum ada bukti kuat terhadap tudigan tersebut. Scanlan pun mempersilakan untuk pemerintah memeriksa perangkat mereka secara mendetail.

"Jika pemerintah ingin memeriksa produk, kami akan menunjukkan, kami akan mengungkap semua yang ada di dalam produk itu. Mereka juga bisa membawa ahlinya kepada kami atau kami kepada mereka, dan kita bisa duduk bersama dan mendemonstrasikan bahwa produk Huawei itu terpercaya," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement