Rabu 25 Nov 2020 12:28 WIB

Lima Miliarder Ini Memulai Karier Jadi Pengajar

Ma menyebut, kariernya sebagai guru membantunya menjadi pengusaha.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Selamat Hari Guru! Ini 5 Miliarder yang Memulai Karir Jadi Pengajar. (FOTO: Sekretariat Presiden)
Selamat Hari Guru! Ini 5 Miliarder yang Memulai Karir Jadi Pengajar. (FOTO: Sekretariat Presiden)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Hari ini, Rabu (25/11) diperingati sebagai Hari Guru. Profesi guru kerap dipandang sebelah mata karena dianggap kurang menjanjikan dari segi gaji dan kesejahteraan. Padahal, gurulah para pendidik yang berjasa untuk kecerdasan bangsa.

Padahal, di Indonesia sendiri sekitar 20 persen anggaran nasional dipatok untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Namun kenyataannya, kesejahteraan guru selalu menjadi isu utama dunia pendidikan. Mungkin itulah yang menjadikan para mantan guru ini beralih ke bisnis dan menjadi miliarder. Berikut sosok mereka!

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Ashok Hinduja, Anak Bungsu yang Jadi Miliarder di India

1. Jack Ma

Jack Ma dikenal sebagai guru Bahasa Inggris yang menjadi miliarder berkat mendirikan Alibaba. Pria berharta 63,3 miliar dolar AS (Rp 896 triliun) ini merupakan sarjana pendidikan bahasa Inggris. Meski demikian, Ma menyebut, kariernya sebagai guru membantunya menjadi pengusaha.

Meski tak memiliki ilmu pemasaran, modal, dan cenderung gaptek dengan teknologi, faktanya Jack Ma kini merupakan miliarder teknologi. Namun, latar belakangnya sebagai guru membuatnya memiliki satu keahlian yang penting yaitu mengidentifikasi sekaligus mengajarkan talenta untuk tumbuh dan berkembang.

Jack Ma yang peduli terhadap pendidikan ini tak pernah luntur meski ia menjadi miliarder. Saat mengumumkan pensiun pada 2018 lalu, Ma mengaku ingin kembali mengajar dan memakai sebagian uangnya untuk meningkatkan sistem pendidikan di China. 

2. Zhong Huijuan

Mantan guru kimia, Zhong Huijuan kini menjadi CEO Hansoh Pharmaceutical Group Co. Perusahaan obat psikotropika terbesar di China ini telah membuat Zhong menjadi perempuan terkaya di Asia dengan kekayaan mencapai 18,6 miliar dolar AS (Rp 263 triliun).

Sebelum mendirikan Hansoh, dia merupakan guru kimia hingga akhirnya keluar dari profesinya sebagai pengajar dan membentuk perusahaan bersama suaminya Sun Piaoyoang pada 1995. Sebelum menjadi pengusaha, ia mengajar mata pelajaran kimia di SMA Yan'an di Lianyungang pada awal 1990-an.

3. Byju Raveendran

Guru matematika, mungkin itulah yang melekat pada Byju Raveendran. Pendiri aplikasi belajar yang populer di India ini kini menjadi salah satu miliarder dunia dengan harta 1,8 miliar dolar AS (Rp 25 triliun).

Byju merupakan lulusan teknik mesin Government Engineering College Kerala. Iai lahir dari keluarga guru. Ayahnya guru fisika sementara ibunya mengajar matematika. Byju mulai merekam saat mengajar dan kemudian membuat aplikasi pada 2011. Aplikasinya populer hingga dibiayai Zuckerberg dan kini bekerja sama dengan Harvard University. 

4. Gary Tharaldson

Gary Tharaldson adalah mantan guru olahraga yang kini menjadi orang terkaya di North Dakota AS dengan harta sekitar 1 miliar dolar AS (Rp 14 triliun). Karirnya sebagai guru olahrga dimulai saat ia lulus dari North Dakota State University dengan jurusan dual degree (administrasi bisnis dan olahraga).

Setelahnya, Tharaldson sempat menjadi agen asuransi sebelum akhirnya berbisnis real estate pada 1982. Dia awalnya membeli motel hingga menjadi puluhan hotel. Bisnis tersebut mengantarkannya menjadi satu-satunya miliarder di North Dakota. 

5. Liu Yachao

Liu Yachao merupakan guru matematika yang memiliki harta mencapai USD2 miliar (Rp28 triliun). Saat ini, ia merupakan COO di TAL Education Group, salah satu perusahaan pendidikan terbesar di China.

Sebagai co-founder TAL, Liu juga menjadi guru matematika. Kariernya terus melonjak hingga ia memiliki 4,7 persen saham di perusahaan. Tingginya tingkat permintaan tersebut membuat valuasi TAL saat ini mencapai hampir Rp300 triliun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement