EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk aktif menyasar pelaku UKM dalam menyalurkan pembiayaan produktif yang bersumber dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Kali ini, Bank Mandiri menyiapkan fasilitas pembiayaan kepada pelaku UKM yang menjadi supplier atau sub kontraktor Wijaya Karya (WIKA) untuk mendukung operasional dan belanja modal.
Fasilitas pembiayaan tersebut tertuang dalam kerja sama Bank Mandiri dengan WIKA, Bank Mandiri menyiapkan total plafond pembiayaan sebesar Rp 2,5 triliun yang akan dikucurkan kepada para pelaku UKM yang menjadi supplier/sub kontraktor WIKA.
Adapun fasilitas ini akan diberikan selama satu tahun, dengan masa pinjaman yang disesuaikan dengan kebutuhan. “Melalui fasilitas ini, kami ingin memastikan bahwa kredit program PEN dapat terserap oleh sektor yang penting untuk menggerakkan roda perekonomian karena memiliki multiplier effect yang besar seperti sektor konstruksi. Harapannya, pinjaman ini dapat memastikan ketersediaan likuiditas yang cukup bagi para supplier/sub kontraktor dalam menyelesaikan proyek-proyek WIKA,” ujar Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto dalam keterangan resmi, Rabu (25/11).
Dia menjelaskan fasilitas ini merupakan inisiatif perseroan dalam merealisasikan keinginan untuk dapat tumbuh secara sehat dan berkelanjutan melalui penyaluran kredit yang selektif di tengah-tengah kondisi perekonomian yang berdampak pandemi Covid-19.
“Fasilitas ini juga diharapkan dapat membantu WIKA dalam menyelesaikan proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur yang dikerjakan sesuai perencanaan, sehingga ekonomi Indonesia dapat terus bergerak ke arah yang lebih baik,” ucapnya.
Adanya sinergi antarBUMN ini, tambahnya, Bank Mandiri juga berharap akan dapat merealisasikan fungsi mereka sebagai agen pembangunan dan agen pencipta nilai.
“Kami sungguh berkomitmen penuh dalam penyaluran kredit dalam program PEN. Tercatat kredit sebesar Rp 51,08 triliun telah kami salurkan kepada lebih dari 182 ribu debitur hingga akhir Oktober 2020 lalu, senilai Rp 14,84 triliun di antaranya telah tersalurkan kepada lebih dari tiga debitur segmen UKM,” ucapnya.