EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan investasi di sektor industri agro agar dapat memperkuat struktur di dalam negeri, sehingga bisa lebih berdaya saing. Maka diperlukan kebijakan strategis guna mempercepat realisasi penanaman modal di Tanah Air.
“Kami mencatat lebih dari Rp 32,5 triliun investasi baru yang akan masuk pada sektor agro. Dengan total sekitar 26 proyek,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim di Jakarta, Selasa (1/12).
Ia menyebutkan, kementerian membagi tiga sektor industri agro yang sedang diakselerasi agar terus tumbuh dan meningkatkan kapasitas produksinya. Pertama, industri makanan, hasil laut, dan perikanan yang meliputi komoditas gula, tepung, pakan, penggilingan jagung, serta biskuit.
“Untuk industri makanan tersebut, total akan ada sembilan proyek dengan investasi senilai Rp 19,94 triliun,” ungkapnya. Sektor kedua, yakni industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar yang meliputi produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), susu dan olahan susu, minuman ringan, serta cokelat.
“Total sektor itu akan ada tujuh proyek. Nilai investasinya sebesar Rp 2,66 triliun,” tutur dia.
Ketiga, industri hasil hutan dan perkebunan yang meliputi refinery dan fraksinasi sawit, biodiesel, minyak sawit, pulp, dan kertas. Nantinya total ada 10 proyek dengan investasi senilai lebih dari Rp 10 triliun.
Berbagai investasi tersebut diharapkan dapat membangkitkan kinerja industri agro, terlebih setelah terkena dampak signfikan akibat pandemi Covid-19. “Sektor-sektor itu sangat esensial karena terkait dengan kebutuhan utama masyarakat,” ujar Rochim.