EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Asuransi Adira Dinamika Tbk membukukan premi bruto senilai Rp 1,5 triliun pada kuartal tiga 2020. Adapun realisasi ini naik sebesar 23,1 persen dibandingkan kuartal tiga 2019 senilai Rp 1,22 triliun.
Chief Marketing Officer Adira Insurance Hassan Karim mengatakan secara industri perusahaan asuransi umum hanya mampu mengumpulkan premi Rp 37 triliun atau lebih rendah 6,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Dampak dari pandemi ini bukan hanya secara kesehatan, namun secara finansial dan psikologis. Namun, dalam masa yang penuh ketidakpastian inilah peran perusahaan asuransi menjadi sangat penting, untuk hadir bagi pelanggan serta memberikan dukungan dan perlindungan yang komprehensif,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (3/12).
Menurut Hassan pandemi ini juga telah mengubah cara kita menjalankan kehidupan sehari-hari. Riset McKinsey & Company COVID-19 Consumer Pulse Surveys memaparkan perilaku pembelian pelanggan Indonesia bergeser secara online dan kemungkinan besar akan berlanjut setelah krisis.
“Hal ini didukung pula dengan semakin banyaknya masyarakat yang melek akan teknologi,” ucapnya.
Hal yang sama juga dialami oleh industri asuransi, ketika jalur tradisional terdampak oleh pandemi Covid-19, perusahaan dituntut untuk bergerak ke jalur digital. Adira Insurance memulai perjalanan digitalisasinya sejak 2014, saat itu diawali dengan sentralisasi pembayaran klaim dan pengembangan inovasi.
“Ketika pandemi melanda dan seluruh dunia harus bekerja dari rumah, ini bukan merupakan hal baru bagi Adira Insurance. Pelanggan kami pun juga dapat membeli produk-produk perlindungan dari website, call center, hingga berbagai partners e-commerce Adira Insurance,” ucapnya.
Menurutnya digitalisasi ini merupakan salah satu hal yang mendukung Adira Insurance agar dapat bertahan masa pandemi. Ke depan, Adira Insurance berupaya melakukan inovasi secara digital untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, salah satunya dengan Aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim melalui smartphone.
“Pelanggan cukup foto kerusakan mobil, lalu upload aplikasi, mobil Anda langsung diperbaiki dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya.
