EKBIS.CO, JAKARTA--PT Perusahaan Listrik Negara membangun jaringan transmisi bertegangan 150 KV yang melintas sepanjang Kalimantan Barat ke Kalimantan Tengah. General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP Kalbagbar), Rachmad Lubis menyampaikan, pembangunan jaringan transmisi tersebut merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mendorong pertumbuhan investasi melalui penyediaan dan peningkatan kualitas listrik.
“Pelaksanaan pembangunan jaringan transmisi ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan menjaga keandalan pasokan listrik. Hal tersebut tentu akan memberikan manfaat positif bagi masyarakat Kalbar dan terutama untuk menarik investor menanamkan modalnya di Kalbar,” ujar Rachmad, Senin (14/12).
PLN berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalbar terkait persiapan pengadaan tanah untuk pembangunan jaringan transmisi sepanjang 632 kilo meter sirkuit (kms) tersebut. Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Sri Jumiadatin menyampaikan bahwa meski di masa pandemi, pembangunan PSN tidak boleh mandek dan harus tetap berjalan.
"Agar proses sosialisasi maupun konsultasi publik kepada masyarakat yang lahannya akan terlintasi proyek pembangunan ini berjalan aman, kami tetap akan menerapkan 3M dan menekankan agar semua orang selalu waspada dan melakukan protokol kesehatan,” kata Sri.
a menambahkan, Pemprov Kalbar mendukung rencana pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini dengan membentuk tim persiapan dan tim sekretariat pengadaan tanah untuk pembangunan jaringan transmisi dan turut serta dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan lapangan hingga terbitnya izin penetapan lokasi.
Merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional, pembangunan jaringan transmisi Kendawangan – Sukamara ini diharapkan dapat berjalan lancar dan tepat waktu melalui dukungan dari seluruh lapisan masyarakat maupun pemerintah setempat.
Lebih lanjut, Rachmad menjabarkan, jaringan transmisi ini akan memiliki 414 menara yang akan terbentang di 5 (lima) kecamatan pada Kabupaten Ketapang. Sedangkan di sisi Kalteng rencananya terdapat 24 menara. “Interkoneksi Kalbar – Kalteng diupayakan dapat beroperasi pada awal tahun 2022 sehingga kemandirian energi listrik di Kalimantan Barat segera terwujud.” katanya.