Senin 21 Dec 2020 11:24 WIB

Kurangi Backlog, BTN Gandeng Lembaga Pembiayaan Prancis

BTN akan menyasar pasar pembiayaan perumahan rendah emisi.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury (kiri) berbincang dengan Direktur BTN Nixon L. P. Napitupulu.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury (kiri) berbincang dengan Direktur BTN Nixon L. P. Napitupulu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan Agence Française de Développement (AFD) kerja sama terkait pengembangan sektor perumahan rendah emisi. Adapun perjanjian ini sekaligus untuk mengembangkan proyek penanganan perubahan iklim. 

Direktur Finance, Planning and Treasury BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan kedua institusi akan mempelajari penggunaan konsep Perumahan Smart City untuk memberikan nilai tambah pada kawasan yang berpotensi dikembangkan. 

Baca Juga

“BTN sedang melakukan penjajakan untuk memperoleh pembiayaan jangka panjang bidang properti khususnya green financing. Aktivitas ini merupakan inisiatif strategis BTN dalam rangka mendukung visi sebagai Best Mortgage Bank  di wilayah Asia Tenggara 2025 yang rencana realisasinya diharapkan dapat dilakukan pada 2021,” ujarnya kepada wartawan, Senin (21/12).

Menurutnya perseroan ingin berkontribusi pada pembiayaan properti ramah lingkungan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal ini juga diharapkan dapat mengurangi backlog perumahan di Indonesia.

“BTN juga ingin mendukung upaya pemerintah khususnya kebijakan energi nasional, pemerintah menetapkan untuk mengurangi intensitas energi sebesar satu persen per tahun hingga 2025 dan mencapai penghematan energi final sebesar 17 persen pada 2025,” ucapnya.

Green Financing di Indonesia didefinisikan sebagai dukungan menyeluruh dari industri jasa keuangan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. 

Di samping itu, BTN juga mendorong green economy untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. 

“BTN berharap dapat mengkonkritkan MoU tersebut menjadi sebuah perjanjian kerja sama dengan perkiraan penandatangan perjanjian pada 2021,” ucapnya.

AFD dan Bank BTN telah berdiskusi mengenai struktur pinjaman, proyek properti yang akan dibiayai melalui funding dari AFD, dan potensi pembiayaan senilai 100 juta euro. Adapun pembiayaan dari AFD akan digunakan oleh BTN untuk membiayai proyek perumahan dengan konsep green financing di Indonesia namun dengan harga yang masih terjangkau bagi kalangan MBR.

Sementara AFD Country Director, Emmanuel Baudran, menambahkan penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal dari kolaborasi AFD dan BTN untuk membiayai kebutuhan perumahan murah dan rendah emisi di Indonesia.

"Penandatanganan Nota Kesepahaman ini juga sejalan dengan deklarasi yang dibuat pada Finance in Common Summit yang diadakan beberapa minggu lalu di Paris, sebanyak 450 bank pembangunan berkomitmen untuk melaksanakan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) dan memerangi perubahan iklim,” ucapnya.

Menurutnya tindakan ini sepenuhnya sejalan dengan strategi AFD, yaitu 100 persen sejalan dengan Paris Agreement, dan menggambarkan kemampuannya untuk bekerja sama dengan bank publik untuk mencapai tujuan ini. Secara keseluruhan, kerja sama yang dilakukan di antaranya akan berupa pembangunan perumahan di kota-kota di Indonesia, pengembangan pembiayaan konstruksi hijau bersama dengan kebijakan dan model keuangan berkelanjutan, penentuan wilayah potensial untuk kerja sama dan bantuan teknis dalam rangka mendukung kegiatan BTN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement