EKBIS.CO, LONDON -- China akan mengambil posisi Amerika Serikat (AS) sebagai perekonomian terbesar di dunia pada 2028, lima tahun lebih cepat daripada prediksi sebelumnya. Hal ini disebabkan cara kedua negara pulih dari pandemi Covid-19.
"Untuk beberapa waktu, tema ekonomi global ada pertarungan kekuatan lunak antara Amerika Serikat dan China," kata lembaga think tank Centre for Economics and Business (CERB) dalam laporan tahunan mereka, Sabtu (27/12).
"Pandemi Covid-19 dan keterpurukan ekonomi tentu telah menguntungkan Cina dalam persaingan ini," tambah CERB.
Lembaga itu mengatakan China 'mengelola pandemi dengan terampil'. Keputusan untuk menerapkan karantina nasional ketat di awal pandemi dan dampak jangka panjang pandemi terhadap negara-negara Barat membuat perekonomian China lebih membaik.
CERB mengatakan pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2021 hingga 2025 rata-rata akan mencapai 5,7 persen sebelum akhirnya melambat menjadi 4,5 persen pada tahun 2026 hingga 2030. Sementara walaupun perekonomian AS tahun 2021 tampaknya bangkit (rebound) dengan baik pasca-pandemi.
Tapi pertumbuhan ekonomi mereka pada tahun 2022 hingga 2024 melambat yakni sebesar 1,9 persen lalu menjadi 1,6 persen setelah itu. Jepang akan tetap menjadi perekonomian terbesar ketiga di dunia dalam dolar hingga tahun 2030-an yang lalu diambil India.
Sehingga mendorong posisi Jerman dari perekonomian terbesar keempat menjadi kelima di dunia. Sementara Inggris yang saat ini berada di posisi kelima CERB yakin akan turun ke posisi keenam pada tahun 2024.