Menurutnya pemerataan pola pertumbuhan simpanan tersebut menjadi pertanda pulihnya konsumsi dan investasi masyarakat menjelang akhir tahun ini. Hal ini seiring dengan rencana pemerintah untuk melaksanakan program vaksinasi pada awal 2021.
Dilihat dari pergerakan kategori BUKU (bank umum kegiatan usaha), data posisi simpanan secara historis sejak 2013 menunjukkan pola yang konsisten menjelang akhir tahun pada November dan Desember.
"Pada kedua bulan ini, biasanya terjadi pergeseran simpanan secara sementara dari bank-bank BUKU 1 dan 2 ke bank-bank BUKU 3 dan 4, sebelum nanti pada bulan Januari tahun berikutnya simpanan tersebut akan kembali ke bank-bank BUKU 1 dan 2," jelasnya.
Berdasarkan pemantauan LPS terjadi peningkatan pertumbuhan simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan dari Agustus hingga November 2020 baik pada Bank BUKU I hingga Bank BUKU IV. Hal ini mengindikasikan kondisi likuiditas perbankan semakin stabil.
“Kami mengapresiasi upaya pemerintah dalam meningkatkan likuiditas melalui kebijakan fiskal sejak semester kedua 2020,” ucapnya.
Kemudian data Bank BUKU I dan BUKU II (MoM) memperlihatkan penurunan simpanan, yang umumnya terjadi pada Bank Pembangunan Daerah (BPD). Diperkirakan dana pada rekening BPD berpindah ke rekening vendor pada BUKU IV sebagai realisasi pembayaran proyek akhir 2020.
Berdasarkan data per November 2020, jumlah rekening simpanan yang dijamin LPS telah mencapai di atas target yang ditetapkan Undang-Undang LPS (target sebesar 90 persen) sebesar 99,91 persen atau sebanyak 344.246.962 rekening.
“Walaupun tekanan pandemi Covid-19 belum mereda, kondisi stabilitas sistem perbankan kita semakin membaik. Kondisi sistem keuangan kita menjelang awal 2021 lebih baik dibandingkan dengan situasi pertengahan 2020. Sistem keuangan kita saat ini lebih siap untuk membiayai ekspansi ekonomi, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” ucapnya.