EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyatakan kinerja ekspor pangan Indonesia di tahun 2020 naik di atas 12,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara, impor pangan selama tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 10 persen.
Syahrul mengklaim, penurunan tersebut didorong oleh program jangka panjang pemerintah yang fokus membangun sumber pangan di tiap-tiap daerah. "Saya ingin katakan bahwa tahun ini impor kita turun 10 persen. Sebabnya adalah kita telah membangun lumbung pangan baru baik di dataran rendah Kalimantan Tengah maupun dataran tinggi Sumatera Utara," kata Syahrul dalam pernyataan resminya diterima Republika, Rabu (30/12).
Syahrul mengungkapkan, pihaknya telah mengambil langkah tambahan dengan memperluas area tanam di sejumlah daerah. Bahkan, perluasan area Food Estate juga segera mulai dikerjakan di provinsi Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
"Kami membuat langkah-langkah tambahan dan perluasan area tanam di 2021. Bahkan besok kami akan masuk ke NTT dan Maluku. Selain itu kami juga memiliki program penguatan diversifikasi pangan lokal," katanya.
Secara umum, Syahrul mengatakan, Kementan telah melakukan langkah antisipasi terkait kemungkinan adanya kekurangan pasokan pangan. Salah satunya dengan melakukan mapping dan mengendalikan cuaca yang ada.
Ia mengakui, hambatan kita selama ini adalah cuaca. "Tapi kita sudah melakukan percepatan dengan memburu air. Oleh karena itu insyaallah semua bisa kita kendalikan. Secara umum, saya dapat pastikan bahwa kebutuhan 11 bahan pokok terkendali dengan baik, bahkan kita mempersiapkan beras untuk 2trahun ke depan," ucapnya.