EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyatakan akan memprioritaskan program pengembangan wirausaha muda milenial pada 2021. Hal itu sebagai upaya meningkatkan rasio kewirausahaan nasional hingga 3,9 persen sampai 2024.
Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim mengatakan, rasio kewirausahaan nasional Indonesia ditargetkan mencapai 3,9 persen sampai 2024. Ia menuturkan, penambahan 1,5 juta wirausaha harus dapat menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dengan begitu, dibutuhkan wirausaha yang berkualitas serta produktif. Menurutnya, kaum muda cenderung memiliki potensi itu.
“Maka upaya rasional yang harus dilakukan ke depan yakni memprioritaskan penguatan dan pengembangan kewirausahaan pada kalangan milenial atau kaum muda,” ujar Arif melalui keterangan resmi pada Rabu (30/12). Dirinya menambahkan, potensi demografi Indonesia sangat besar dalam penguatan dan pengembangan wirausaha muda produktif dan berkualitas.
Perguruan tinggi misalnya, memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dalam jumlah besar. Sehingga layak menjadi sumber penguatan dan pengembangan wirausaha produktif dari kalangan anak muda. “Pada 2019 terdapat 4.621 lembaga Pendidikan Tinggi di Seluruh Indonesia. Dengan total mahasiswa terdaftar sebanyak 8.314.120 orang,” katanya.
Maka, kata dia, Kemenkop melalui sinergi dengan Dunia Usaha dan Industri akan menyediakan expert bisnis demi layanan konsultasi bisnis dan pendampingan di lingkungan perguruan tinggi. Hal itu sebagai upaya menjaring minat dan bakat wirausaha sekaligus sebagai sarana edukasi dan sosialiasi wirausaha dikalangan mahasiswa.
Kemudian Kemenkop akan menggandeng Himpunan Bank Negara (Himbara) dan Jaringan Angel Investor guna menyediakan akses pembiayaan bagi mahasiswa calon wirausaha. “Kami akan bersinergi dengan Kemenristek atau BRIN untuk memfasilitasi pengembangan inovasi dan teknologi usaha guna peningkatan nilai tambah dan penciptaan wirausaha berbasis peluang,” jelasnya.
Pada 2021, sambung Arif, kementerian akan mengembangkan tiga program prioritas yakni penyediaan layanan konsultasi bisnis dan pendampingan di 37 Perguruan Tinggi Wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Maluku, dan Papua. Kemudian pengembangan inovasi dan inkubasi wirausaha pada Lembaga Inkubator di 37 PT Wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Maluku, dan Papua.
Selanjutnya memberikan akses pembiayaan wirausaha dengan untuk 37 Lembaga Inkubator Perguruan Tinggi (PT) Wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Maluku, dan Papua yang seluruhnya dapat terhubung dengan akses pembiayaan wirausaha Himbara dan Jaringan Angel Investor. Di samping juga sebanyak 1.500 wirausaha pemula bisa mendapatkan bantuan permodalan.
Arif mengatakan total potensi demografi untuk penguatan dan pengembangan wirausaha muda produktif dan berkualitas melalui 37 Perguruan Tinggi mencapai 1.114.153 mahasiswa. Hal itu berdasarkan pemetaan melalui data statistik Pendidikan Tinggi pada 2019.