Kamis 31 Dec 2020 06:08 WIB

Pandemi Covid-19 Hingga Pemilu AS Warnai IHSG Sepanjang 2020

Secara year to date, IHSG masih terkoreksi 5,09 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Sepanjang 2020, IHSG terkoreksi 5,09 persen ke level 5.979.
Foto:

Selain itu, kemenangan Joe Biden atas Donald Trump dalam pemilihan presiden AS juga dinilai berdampak positif bagi pasar saham. Sentimen eksternal tersebut membuat IHSG bertahan di zona hijau meski Indonesia resmi dinyatakan resesi setelah pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut. 

Kepala riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya memproyeksi IHSG akan melanjutkan pemulihannya hingga akhir tahun 2020. "Sesuai view kita, walau Indonesia dalam resesi, IHSG polanya recover," kata Hariyanto. 

Haryanto mengatakan kemenangan Biden ini akan berdampak positif bagi Indonesia terutama di sektor tambang. Dalam kampanyenya, Biden mengusung penggunaan energi bersih atau green energy. Menurut Hariyanto, ini akan berdampak terhadap peningkatan pemanfaatan energi terbarukan. 

Salah satu komoditas yang akan mengalami kenaikan permintaan yaitu nikel. "Dengan green energy, Biden akan membutuhkan nikel untuk keperluan teknologi baterai, Indonesia sendiri merupakan negara dengan produksi nikel terbesar dunia," ujar Hariyanto. 

 

Selain itu, kata Hariyanto, harga komoditas juga akan cenderung naik seiring dengan melemahnya nilai tukar dolar AS akibat Biden Effect. Beberapa faktor tersebut dinilai akan sangat menguntungkan emiten komoditas dan memberikan dorongan yang positif bagi pergerakan IHSG.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement