EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Desember, rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik 1,16 persen menjadi Rp 4.776 per kilogram (kg) dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, di tingkat penggilingan, kenaikannya mencapai 1,24 persen menjadi Rp 4.875 per kg atau naik 1,24 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada November.
Di sisi lain, rata-rata harga Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani adalah Rp 5.357 per kg atau naik 0,85 persen. "Harga GKG di tingkat penggilingan Rp 5.476 per kg, tumbuh naik 0,65 persen dari bulan sebelumnya," ujar Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers virtual pada Senin (4/1).
Sedangkan, harga gabah luar kualitas di tingkat petani adalah Rp 4.439 per kg atau turun 0,33 persen dan di tingkat penggilingan Rp 4.522 per kg atau turun 0,94 persen.
Rata-rata harga ini didapatkan dari 1.469 transaksi penjualan gabah di 25 provinsi selama Desember 2020. Dari total transaksi itu, tercatat transaksi GKP 59,22 persen, GKG 25,39 persen; dan gabah luar kualitas 15,39 persen.
BPS juga mencatat, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 9.788 per kg, naik sebesar 0,76 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara, beras kualitas medium di penggilingan turun 0,02 persen menjadi Rp 9.383 per kg. Terakhir, rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 9.056 per kg atau turun 0,43 persen.
Sementara itu, menurut data BPS, Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional pada bulan lalu sebesar 103,25 atau naik 0,37 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,82 persen, lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,44 persen.
Pada Desember 2020, terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,58 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada semua kelompok pengeluaran.