Selasa 05 Jan 2021 16:03 WIB

Kemenkop Susun 6 Indikator Strategis Adaptasi Koperasi-UMKM

Kontribusi ekspor UMKM akan meningkat menjadi 15,12 persen pada 2021

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Pekerja memproduksi mie dan kulit pangsit di sentra industri rumahan Mie Ayam Langgeng di kawasan Depok, Jawa Barat, (ilustrasi). Kemenkop UKM sedang menyusun 6 indikator strategis adaptasi Koperasi dan UMKM.
Foto:

Riza menjelaskan, indikator tersebut disusun dengan mempertimbangkan beberapa hal. Di antaranya modalitas UMKM dan koperasi saat ini, kondisi ekonomi dalam dan luar negeri saat ini dan ke depannya, serta masukan-masukan yang datang dari berbagai pihak, termasuk para akademisi, asosiasi, pelaku UMKM dan koperasi serta daerah.

Indikator itu, katanya, akan menjadi acuan kolaborasi pengembangan koperasi dan UMKM ke depan. "Pada 2024 diharapkan kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional menjadi 65 persen, PDB koperasi 11,54 persen, kontribusi ekspor UMKM 21,60 persen, startup berbasis inovasi dan koperasi 850 unit, koperasi modern berbasis digital 100 unit dan rasio kewirausahaan 3,95 persen," ujar Riza.

Menurut dia, Indonesia berada di posisi ke-4 negara dengan jumlah startup terbanyak. Hal itu menjadi modal besar untuk mewujudkan startup berbasis inovasi dan teknologi. Selain itu menurut Riza, dengan disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja, maka akan mempercepat tumbuh kembangnya koperasi di Indonesia.

"Peluangnya percepatan digitalisasi koperasi justru ada di UU Cipta Kerja. Dengan begitu akan semakin banyak anak muda tertarik menjadi anggota koperasi, mengembangkan usaha berbasis koperasi dan bangga untuk berkoperasi," tutup Riza.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement