Kamis 07 Jan 2021 16:34 WIB

Pendapatan Negara Kontraksi, Ekonom: Capaian Cuku Bagus

Capaian cukup baik di masa sulit, tetapi pemerintah perlu melakukan evaluasi insentif

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menilai, anjloknya kinerja penerimaan negara sepanjang 2020 bukan dikarenakan upaya pemerintah melalui tax collection tidak optimal. Realisasi lebih dikarenakan penurunan potensi penerimaan pajak seiring dengan perlambatan aktivitas ekonomi akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi.
Foto:

Fajry memberikan beberapa catatan yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengejar penerimaan negara pada tahun ini. Di antaranya, kelanjutan pemberian relaksasi perpajakan agar ekonomi dapat bangkit dengan cepat pada masa pemulihan.

Tapi, Fajry menekankan, pemerintah harus melakukan evaluasi dari insentif yang diberikan, terutama dari sisi sektoral. Pemerintah perlu memastikan, sektor yang diberikan insentif adalah sektor paling terdampak.

Insentif fiskal harus lebih tepat sasaran dengan terus memperbaiki validitas data serta harus fokus untuk ekonomi rakyat (UMKM). Selain itu, insentif juga perlu diarahkan untuk mendukung ekonomi ramah lingkungan.

 

Fajry mengatakan, pajak tidak hanya dimanfaatkan sebagai instrumen penerimaan. Pada waktu yang tepat, pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. "Justru, dalam kondisi sulit seperti ini pajak lebih tepat digunakan sebagai alat untuk membantu ekonomi masyarakat bukan instrumen penerimaan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement