Fajry memberikan beberapa catatan yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengejar penerimaan negara pada tahun ini. Di antaranya, kelanjutan pemberian relaksasi perpajakan agar ekonomi dapat bangkit dengan cepat pada masa pemulihan.
Tapi, Fajry menekankan, pemerintah harus melakukan evaluasi dari insentif yang diberikan, terutama dari sisi sektoral. Pemerintah perlu memastikan, sektor yang diberikan insentif adalah sektor paling terdampak.
Insentif fiskal harus lebih tepat sasaran dengan terus memperbaiki validitas data serta harus fokus untuk ekonomi rakyat (UMKM). Selain itu, insentif juga perlu diarahkan untuk mendukung ekonomi ramah lingkungan.
Fajry mengatakan, pajak tidak hanya dimanfaatkan sebagai instrumen penerimaan. Pada waktu yang tepat, pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. "Justru, dalam kondisi sulit seperti ini pajak lebih tepat digunakan sebagai alat untuk membantu ekonomi masyarakat bukan instrumen penerimaan," katanya.