EKBIS.CO, ABU DHABI – Perusahaan investasi asal Abu Dhabi, Mubadala Investment, merombak struktur dan mengerahkan modalnya menjadi dua kali lipat menjadi hampir setengah triliun dolar AS dalam dekade berikutnya. Rencana ini akan menempatkannya di peringkat teratas sebagai pengelola dana investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) negara terkaya di dunia.
Mubadala termasuk di antara sedikit SWF yang tahun lalu memanfaatkan peluang dari dislokasi pasar akibat pandemi. Mubadala mencatatkan kepemilikan dalam beberapa bisnis, dari unit ritel Reliance Industries Ltd hingga perusahaan ekuitas swasta Silver Lake.
Untuk membantu mencapai targetnya, Mubadala akan melakukan beberapa perubahan struktural akhir bulan ini, berdasarkan hasil review yang sudah dimulai pada 2019. Rencana ini disampaikan sesuai dengan catatan background yang diberikan kepada Bloomberg.
Fokus perubahan struktural adalah di sektor teknologi, infrastruktur, ilmu sains dan kelas aset berorientasi masa depan lainnya. Di samping itu, ada investasi berkelanjutan dalam energi terbarukan dan teknologi bersih lainnya.
"Kami tidak berhenti selama pandemi, tapi tetap berinvestasi sesuai strategi kami," tutur Mubadala, seperti dilansir di Bloomberg, Kamis (7/1).
Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), yang menampung hampir enam persen dari cadangan minyak dunia, mencari dana 232 miliar dolar AS untuk memanfaatkan pendapatan energi dan mendukung pembangunan lebih luas. Dana tersebut diharapkan di tengah keuangan publik yang sedang tertekan akibat penurunan harga minyak mentah.
Rencana menggandakan ukuran akan mengubah Mubadala menjadi dana kekayaan terbesar ke-10 pada sekitar 2030. Global SWF memperkirakan, mereka membutuhkan tingkat pertumbuhan tahunan sekitar tujuh persen.
Mubadala menanamkan 11,5 miliar dolar AS untuk investasi baru sepanjang 2020 atau 51 persen lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya, menurut perusahaan data berbasis New York. Sebaliknya, dana negara secara keseluruhan diinvestasikan hampir seperlima lebih sedikit dibandingkan 2019.