Sementara Sekretaris Perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Mucharom mengatakan perseroan optimistis menyalurkan KUR sesuai target pemerintah. BNI dipercaya oleh pemerintah untuk menyalurkan KUR sebesar Rp 32 triliun pada 2021.
“Jumlah tersebut meningkat sebesar 45 persen dibandingkan dengan alokasi plafon KUR BNI 2020 sebesar Rp 22 triliun,” ucapnya.
Dia menuturkan strategi BNI dalam menyalurkan KUR menciptakan ekosistem dan klastering, mengoptimalkan value chain debitur korporasi, penggunaan aplikasi kredit secara digital melalui BNI e-form, referal dari agen 46, serta bekerja sama dengan fintech atau e-commerce.
"Dengan strategi tersebut didukung oleh implementasi vaksin Covid-19, BNI optimistis dapat menyalurkan KUR secara optimal pada 2021. Tentunya tidak lepas juga dari dukungan pemerintah melalui perpanjangan stimulus untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," ucapnya.
Pemerintah telah berkomitmen meningkatkan anggaran subsidi bunga KUR 2021 sebesar Rp 7,6 triliun. Pemerintah juga memutuskan untuk memberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar tiga persen selama enam bulan.
Maka demikian, plafon KUR pada 2021 menjadi sebesar Rp 253 triliun, meningkat dibandingkan plafon yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar Rp 220 triliun. Penyaluran KUR hingga 21 Desember 2020 telah mencapai Rp 188,11 triliun, atau sekitar 99 persen dari target 2020 yang ditetapkan sebesar Rp 190 triliun.
KUR telah disalurkan kepada sekitar 5,81 juta debitur dengan outstanding sebesar Rp 226,5 triliun dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) KUR tercatat relatif rendah posisi 0,63 persen.