“Kepercayaan UMKM terhadap negara untuk segera memulihkan kondisi ekonomi dan menciptakan lapangan kerja juga meningkat, ditandai dengan angka Indeks Kepercayaan terhadap pemerintah yang mencapai 126,8 per kuartal tiga 2020,” ucapnya.
Dari sisi lain, survei yang dilakukan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI Desember 2020 lalu menunjukkan, lebih dari 57 persen penerima stimulus PEN membutuhkan tambahan modal kerja untuk memulihkan bisnisnya ke depan. Dari para penerima stimulus PEN, 92 persennya merupakan nasabah pembiayaan mikro BRI dengan plafon antara Rp 10 juta sampai Rp 100 juta.
"Kebutuhan pelaku UMKM akan modal kerja untuk pemulihan bisnis akan kami fasilitasi dan penuhi dengan berbagai produk kredit terjangkau serta melalui proses pengajuan yang cepat," ucapnya.
Berdasarkan data per 16 Desember 2020, BRI berhasil memberikan subsidi bunga kredit bagi debitur UMKM senilai Rp 5,46 triliun. Jumlah ini setara 76,6 persen realisasi penyaluran subsidi bunga kredit bagi UMKM secara nasional senilai Rp 7,12 triliun.
BRI juga turut memberikan penjaminan kredit untuk UMKM senilai Rp 8,34 triliun per 27 Desember 2020, penjaminan diberikan kepada 13.808 debitur. Melalui penjaminan ini, portofolio kredit UMKM BRI tetap terjaga meski kondisi bisnis para debitur tengah terdampak pandemi.