Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut bangga atas kolaborasi yang dilakukan selama menyiapkan fasilitas penangan Covid-19 RS Ukrida. Anies mengatakan kerja sama antara Pertamedika IHC dengan RS Ukrida bukan hanya soal penanganan Covid-19, namun juga tentang kolaborasi dimana unsur-unsur yang terlibat saling memudahkan satu sama lain.
"Semoga kerja sama ini bisa menjadi rujukan kolaborasi yang bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam rangka menekan pernyebaran Covid-19 di DKI Jakarta," kata Anies.
Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat Pertamedika IHC selaku Holding RS BUMN memiki jaringan layanan kesehatan yang tersebar di hingga pelosok negeri yang terdiri dari 73 Rumah Sakit dan 159 jaringan Klinik. Hingga 9 Januari 2021, tercatat RS BUMN memiliki fasilitas penanganan khusus Covid-19 sebanyak 3.210 bed Covid-19 dan 369 bed ICU Covid-19 dengan total jumlah pasien yang telah ditangani sebanyak 71.025 pasien dan tes PCR sebanyak 850.006 test.
Fathema menyampaikan kerja sama Pertamedika IHC dan RS Ukrida melalui proses penjajakan cukup singkat yang mana pada 1 Januari 2021 telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak yang menandakan secara resmi saat ini operasional RS Ukrida berada di bawah pengelolaan Pertamedika IHC.
"Upaya mobilisasi sumber daya manusia, peralatan dan sistem secara terencana, cepat dan massif menjadi keunikan proses kerja sama ini," ujar Fathema.
Dari segi fasilitas, ucap Fathema, rumah sakit yang berlokasi di Jalan Arjuna Utara No 145 Jakarta Barat tersebut telah siap beroperasi sebagai RS rujukan Covid-19 dengan kapasitas 240 bed yang terdiri dari 37 bed ICU dan 203 bed kamar isolasi yang dilengkapi dengan ventilator, high flow nasal canule, dan ruangan bertekanan negatif.
"Tak hanya itu, kelengkapan fasilitas penanganan Covid-19 tersebut juga ditunjang dengan alat kedokteran yang canggih seperti mesin HD, Cathlab, Radiologi, dan CT-Scan," kata Fathema.