Di sisi lain, BMW juga mencatatkan penurunan 8,4 persen dalam penjualan kendaraannya pada tahun lalu. Wabah virus corona memakan korban dan banyak gerai ritel di seluruh dunia harus tutup selama berbulan-bulan.
Tapi, permintaan pelanggan meningkat pada kuartal keempat. Kenaikannya tipis, 3,2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019, menurut BMW pada Selasa.
"Kami berhasil mengakhiri tahun lalu dengan kuartal keempat yang menguat dan sekali lagi, kami memimpin segmen premium di seluruh dunia," tutur anggota dewan direksi BMW Pieter Nota dalam sebuah pernyataan.
Secara total, perusahaan yang berkantor pusat di Munich itu menjual 2,3 juta kendaraan pada tahun lalu. Di Eropa, penjualannya turun 15,7 persen, sementara Amerika Serikat menyusut 18 persen.
Di China, di mana pandemi dimulai sekaligus dikendalikan lebih cepat dibandingkan tempat lain, mengalami penjualan yang melawan tren. Penjualan di China tercatat naik 7,4 persen.