"Tapi kami terus kerja sama dengan para stakeholder dan Satgas Pangan. Solusinya menurunkan harga di distributor Rp 8.500 per kg," kata Agung dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPR, Rabu (13/1).
Kesepakatan harga tersebut, menurut Agung, adalah harga yang diterima langsung oleh pengrajin tahu dan tempe. Adapun penurunan harga yang diupayakan akan berlaku hingga Maret ke mendatang.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, persoalan kedelai di Indonesia yang membuat para pengrajin tahu dan tempe mengeluh bukan karena ketersediaan. Namun lantaran harga kedelai impor yang mahal sehingga memaksa ongkos produksi naik. Kenaikan harga kedelai itu dipicu oleh faktor global yang berdampak pada sejumlah negara konsumen kedelai impor.
Oleh sebab itu, Syahrul mengatakan, pemerintah mau tidak mau harus mulai menyiapkan produksi kedelai lokal agar bisa digunakan oleh pengrajin tahu dan tempe. Syahrul pun menjanjikan produksi kedelai lokal akan digenjot dalam 200 hari ke depan.